Home Gaya Hidup Sultan Serahkan Rencana Lockdown Malioboro ke Pemkot Yogya

Sultan Serahkan Rencana Lockdown Malioboro ke Pemkot Yogya

Yogyakarta, Gatra.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X tak mempermasalahkan rencana penutupan beberapa lokasi saat malam tahun baru demi mencegah kerumunan dan kasus Covid-19. Raja Keraton Yogyakarta ini hanya berharap protokol kesehatan Covid-19 dijalankan. 
 
Sultan mengatakan penutupan beberapa lokasi, seperti Tugu Pal Putih, Malioboro, sampai kawasan Titik Nol Kilometer merupakan wewenang dari Pemerintah Kota Yogyakarta. "Terserah kota, itu kan wewenangnya di kota bukan saya. Asalkan DPRD dan pemerintah daerah kompak," katanya saat ditemui di kantor Pemda DIY, Selasa (29/12). 
 
Usulan penutupan tersebut menyusul terjadinya kerumunan pada malam Natal lalu di Malioboro. "Ya saya berharap yang namanya protokol kesehatan bisa dilakukan," kata Sultan menanggapi kejadian itu. 
 
Usulan penutupan pusat-pusat keramaian di Kota Yogyakarta itu datang dari DPRD Kota Yogyakarta dan telah menjadi rekomendasi resmi Panitia Khusus Pengawasan Pelaksanaan Penanganan Covid-19.
 
Wakil Ketua DPRD Kota Yogyakarta Krisnadi Setyawan mengatakan penutupan kawasan Tugu Pal Putih, Malioboro, dan Titik Nol Kilometer bisa mencegah timbulnya kerumunan pada malam tahun baru. "Kami usulkan dilockdown 12 jam dari pukul 18.00 sampai 06.00 WIB," katanya. 
 
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan Pemerintah Kota Yogyakarta masih melakukan kajian atas usulan tersebut. 
 
Menurutnya, Satgas Covid-19 sudah mengkaji tentang penataan arus lalu lintas selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2021, termasuk tata cara mengurai kemacetan dan kerumunan.
 
"Penutupan yang kami kaji ada beberapa alternatif. Penutupan terbatas pada jam tertentu atau buka-tutup, penutupan arus kendaraan saja, dan atau penutupan untuk arus orang yang masuk dalam kawasan tersebut. Kesemuanya tetap ikut menjalankan Instruksi Gubernur bahwa menutup aktivitas pada pukul 22.00 WIB," katanya. 
 
Heroe mengatakan lokasi yang diusulkan untuk ditutup pada malam tahun baru itu kawasan utama Kota Yogyakarta. Untuk itu, harus disiapkan segala aspek dan dampaknya. 
 
"Misalnya ditutup di kawasan Tugu, Malioboro, sampai Alun-alun Utara, maka akan mengakibatkan limpahan arus pada ruas jalan lainnya, termasuk aktivitas masyarakat di malam tahun baru juga berpotensi bergeser di tempat lainnya. Oleh karena itu, saat ini kami sedang mengkajinya untuk itu," ucapnya.
101