Batam, Gatra.com - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepri mengklaim berdasarkan hasil penelitian BNN RI yang bekerjasama dengan LIPI pada Tahun 2019-2020 menunjukkan prevalensi jumlah penyalahgunaan narkoba di Kepulauan Riau menurun sekitar 0,30%.

Kepala BNNP Kepri Richard Nainggola mengatakan jumlah penyalahgunaan narkoba di Kepri turun signifikan di tahun 2017 diangka mencapai 1,71 persen dari populasi sekitar 2,1 juta jiwa. Kini, data penelitian mencatat penurunan tinggal 0,30% pecandu aktif.

"Jumlah pecandu yang sudah direhabilitasi oleh BNNP bersama lembaga pemerintah dan komponen masyarakat tahun ini sebanyak 292 orang baik rawat jalan maupun rawat inap. BNN Kepri juga telah memberikan layanan Tim Asesmen Terpadu kepada 15 Orang korban penyalahguna narkoba," ujarnya, Kamis (31/12)..

Lebih lanjut, Richard menerangkan, jumlah penindakan pada tahun 2020 sebanyak 54 kasus peredaran gelap narkoba yang melibatkan 67 tersangka, dari dalam sindikat sebanyak 25 jaringan narkotika. Dari informasi yang diperoleh, angka itu juga terbilang menurun dari tahun sebelumnya.

"Untuk jumlah barang bukti yang disita oleh BNNP Kepri juga terbilang menurun, untuk narkotika jenis sabu BNNP menyita sedikitnya 92,5 Kg, sementara pil ekstasi berjumlah 3.410 butir. Sedangkan jenis ganja kering berhasil disita hanya sekitar 3,75 gram. Barang bukti sabu dan ekstasi sebagian besar berasal dari Malaysia," terangnya.

Oleh sebab itu, Richard mengajak, seluruh elemen masyarakat terlibat dalam upaya pemberantasan yang serius disertai komitmen dari Pemerintah, Instansi terkait, Aparat Penegak hukum dengan melaksanakan tugas pokok dan fungsi masing-masing.

"Narkoba sudah beredar sampai pelosok pedesaan di Indonesia dan telah mengorbankan ribuan bahkan jutaan jiwa anak bangsa akibat terjerat Penyalahgunaan narkoba. Di Kepri upaya pencegahan dengan membangun jejaring berwawasan anti narkoba dinilai cukup efektif," katanya.