Semarang, Gatra.com- Jenazah mantan Menteri Kehakiman dan Gubernur Lemhanas Prof. Muladi dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Giri Tunggal Semarang, Kamis (31/12). Pemakaman berlangsung sekitar pukul 17.00 WIB dengan inspektur upacara (Irup) Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Prof. Yos Johan Utama.

Prosesi pemakaman Muladi, menerapkan protokol kesehatan Covid-19, sejumlah anggota TNI yang bertugas mengusung dan memasukan peti jenazah ke liang lahat mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap warna putih. “Pemakaman menerapkan protokol kesehatan, karena Prof. Muladi meninggal saat perawatan di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta didiagnosa terpapar Covid-19. Tapi pastinya, dokter yang tahu,” kata Kasubag Tata Usaha UPT Humas Undip Utami Setyowati kepada Gatra.com seusai pemakaman.

Rektor Undip Yos Johan Utama, selaku inspektur upacara, menyatakan atas nama negara dan Tentara Nasional Indonesia mempersembahkan ke persada Ibu Pertiwi, jiwa raga dan jasa-jasa almarhum Prof. Dr. H. Muladi SH. “Roh dan jiwa kembali kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Semoga dharma bakti yang ditempuhnya dapat menjadi suri tauladan bagi kita semua dan rohnya mendapatkan tempat yang semestinya di alam baka,” kata Yos.

Almarhum Prof. Muladi di makamkan di TMP Giri Tunggal karena mendapat anugerah dari negara Bintang Maha Putra atas jasa-jasanya semasa hidup. Seperti diketahui, Muladi meninggal dalam usia 77 tahun di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta sekitar pukul 06.45 WIB, Kamis (31/12).

Menurut putri Muladi, Listy Muladi, sebelum tutup usia, orang tuanya sempat dinyatakan positif Covid-19 dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.

Jabatan yang pernah disandang almarhum Muladi, antara lain rektor Undip periode 1994-1998, Menteri Kehakiman, Menteri Sekretaris Negara RI, dan Gurbernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).