Yogyakarta, Gatra.com – Selama tiga hari pertama pada tahun 2021, sebanyak 28 warga Daerah Istimewa Yogyakarta meninggal karena Covid-19. Rumah sakit rujukan Covid-19 nyaris penuh lagi.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih melaporkan kematian pasien positif Covid-19 pada Minggu (3/1) sebanyak 13 kasus. Jumlah kematian sebanyak 13 kasus adalah angka kematian tertinggi karena Covid-19 dalam satu hari di DIY.
Dua hari sebelumnya, hari pertama di 2021, Jumat (1/1), mereka yang meninggal juga berjumlah 13 orang. Kemarin, Sabtu, dua orang wafat. Alhasil, total kematian karena Covid-19 dalam tiga hari ini, 28 orang. “Total kasus meninggal pasien terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi sebanyak 288 kasus,” kata Berty dalam pernyataan tertulis, Minggu.
Sebanyak 13 orang yang dinyatakan meninggal hari Minggu ini delapan di antaranya adalah warga Kota Yogyakarta. Selain itu, dua orang dari Kabupaten Sleman, dua orang dari Bantul, dan seorang dari Gunungkidul. Usia mereka terentang dari 32 hingga 70 tahun.
Penyakit penyerta para mendiang belum terdata.Namun mereka mengalami gejala Covid-19. “Semua dirawat di rumah sakit, bukan OTG (orang tanpa gejala),” kata Berty.
Adapun 15 orang yang meninggal pada 1-2 Januari berusia 46-91 tahun. Sesuai data harian, Pemda DIY menemukan kasus positif dalam tiga hari ini berturut-turut 233, 291, dan 218 kasus. “Total kasus positif Covid-19 di DIY menjadi sebanyak 12.897 kasus,” ujar Berty.
Dengan jumlah warga DIY yang dites PCR mencapai 133.877 orang, tingkat positif DIY mencapai 9,6 persen atau hampir dua kali lipat standar WHO yang sebesar 5 persen.
Dari jumlah kasus tersebut, selain ada 288 kematian, 8.724 orang dinyatakan sembuh. Dengan demikian, 3.885 penderita Covid-19 belum sembuh dan menjadi kasus aktif. Jumlah itu setara 30 persen kasus Covid-19.
Dari para penderita tersebut, sebanyak 605 orang dirawat di 27 rumah sakit rujukan Covid-19 di DIY dari 705 kapasitas tempat tidur sesuai penambahan kapasitas. Dengan keterisian mencapai 86 persen itu, saat ini tersisa 100 tempat tidur atau hanya 14 persen.
