Home Politik PPP Ubah Selera Politik Lewat Tiktok

PPP Ubah Selera Politik Lewat Tiktok

Pekanbaru,Gatra.com- Pimpinan wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Riau, Mursini, menyebut pihaknya akan memulai agenda partai politik dengan menyiapkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, dan Indragiri Hilir.

Menurut Mursini, jika pemerintah memutuskan untuk tetap menggelar Pilkada tersebut pada 2022, maka momen hajatan politik itu sudah sangat dekat.

"Kalau nanti Pilkada itu jadi digelar, sebagai partai politik tentu kita harus memberikan respon. Sekarang sudah awal 2021,artinya tidak banyak waktu untuk itu," sebutnya saat memperingati milad PPP ke-48 di Pekanbaru, Selasa (5/1).

Dia menjelaskan, kerja politik yang bakal dilakukan pihaknya meliputi musyawarah daerah tingkat kabupaten, hingga penyeleksian kader. Hanya saja Mursini menegaskan pada gelaran Pilkada tersebut pihaknya juga harus memantau peta politik antar partai politik.

"Bagaimana pun, PPP tidak bisa maju sendirian, harus berkoalisi, itu nanti kita pikirkan. Agenda terdekat mungkin kita akan menggelar musyawarah tingkat kabupaten, dan segera melakukan konsolidasi," ujar Bupati Kabupaten Kuansing ini.

Sementara itu Wakil Ketua DPW PPP Riau, Afrizal Hidayat, mengatakan selain bersiap diri menghadapi hajatan politik terdekat. Partai dengan lambang Ka'abah itu juga harus bersiap diri dengan perubahan selera politik yang berkembang belakangan ini.

Lanjut Afrizal, ada sejumlah hal yang telah berubah di ranah politik, yang pada giliranya juga memengaruhi partai politik sebagai aktor politik. Ia mencontohkan, masifnya pemilih dari segmen milennial dan berkembangnya teknologi informasi.

"Kalau jumlah pemilih muda semakin banyak, kita juga harus bisa menyesuaikan diri. Kalau mereka aktif di media sosial seperti Tiktok, kita juga mulai mempertimbangan untuk aktif disana," tutupnya.

Sebagai gambaran pada 9 pilkada serentak di Riau tahun 2020, jumlah pemilih pemula nyaris mencapai 15 ribu jiwa. Sedangkan pada pemilu 2019 jumlah pemilih millenial mencapai 42 juta orang.

398