_thumb.jpg "Koalisi Musisi Sepakat Palestina-Israel Bukan Konflik, Melainkan Genosida")
_thumb.jpg "Bagaimana Musisi Bersikap terhadap Gerakan Boikot Produk Terafiliasi Israel?")
_thumb.jpg "Koalisi Musisi Gelar Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes AS, Tunjukkan Solidaritas untuk Gaza")
Ambon, Gatra.com - Gerah dengan maraknya peredaran narkoba, Kapolda Maluku, Irjen Pol. Refdi Andri menyatakan perang terhadap jenis kejahatan yang sangat merusak ini. Bersama jajajarannya, Kapolda bertekad membersihkan wilayah Maluku dari barang haram tersebut.
"Ada pun pemberantasan narkotika yang beredar di masyarakat harus menjadi skala prioritas. Ini menjadi penyakit bagi kita semua dari sabang sampai Merauke," tandas Kapolda Maluku Irjen Pol Refdi Andri saat menyambangi kantor Ditresnarkoba dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku, di kawasan Mangga Dua, Ambon, Rabu (6/1/2021).
Kapolda berharap dengan evaluasi hari ini bisa dilaksanakan dan menjadi pedoman kerja terbaik di tahun 2021. "Mudah mudahan evaluasi yang kita sudah laksanakan dapat menjadi pedoman dalam kinerja terbaik di tahun 2021 ini," harapnya.
Menurut Kapolda, dominan para pemakai, pengedar berasal dari kalangan remaja dan pemuda, untuk itu sangat diharapkan perhatian orang tua untuk mengawasi jam malam anak serta membatasi pergaulan anak.
Dalam lawatannya untuk bertatap muka para personelnya itu, Kapolda tidak sendiri. Ia didampingi Karo Ops Kombes Pol Wantri Yulianto, Direktur Krimsus Kombes Pol Eko Santoso, Direktur Narkoba Kombes Pol Cahyo Hutomo, dan Kabid Propam Polda Maluku Kombes Pol Mohamad Syaripudin.
Maluku menjadi incaran para pengedar narkoba karena harga jual zat psikotropika ini cukup mahal. Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Maluku Brigjen Pol M Zainul Muttaqien, mencontohkan, harga jual sabu mencapai Rp3,5 juta per gram, padahal di Jakarta harganya berkisar Rp1 juta- Rp 1,5 juta per gram.
