Pekanbaru, Gatra.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Misfaruddin, mengungkapkan selama Januari-November 2020, Tiongkok dan India menjadi dua negara utama tujuan ekspor non migas Riau.
Diketahui, ekspor non migas Riau ke kedua negara tersebut mengalami angka US$ 1 miliar. Nilai itu lebih dari setengah besaran ekspor non migas Riau ke Pakistan yang mencapai US$ 680,72 juta.
"Yang terbesar kontribusi ekspor ke Tiongkok, nilai US$ 2,08 miliar (17,50 miliar). Kemudian India US$ 1,60 miliar atau 13,51 persen," ungkapnya di Pekanbaru, Jumat (8/1).
Misfaruddin mengatakan, Belanda dan Malaysia juga termasuk bagian lima besar negara tujuan ekspor Riau. Dimana total nilai ekspor non migas Riau ke Belanda mencapai US$ 631,97 juta (5,74 persen), sedangkan nilai ekspor ke Malaysia mencapai US$ 578,6 juta (4,88 persen).
"Total kontribusi kelimanya mencapai 46,96 persen sedangkan lima negara lainnya memberikan kontribusi sebesar 17,59 persen," terangnya.
Adapun komoditi andalan ekspor non migas Riau antara lain minyak nabati, serat stapel, bubur kayu, dan bahan kimia organik. Sebagai daerah sentra sawit di Indonesia, minyak sawit menjadi andalan Riau.
Produksi minyak sawit asal Riau sebesar 8,72 juta ton atau berkontribusi sebesar 24,66% terhadap total produksi minyak sawit di Tanah Air.
