Home Info Satgas Covid-19 Izin Vaksin, Badan POM Pantau Uji Klinik Brasil dan Turki

Izin Vaksin, Badan POM Pantau Uji Klinik Brasil dan Turki

Jakarta, Gatra.com - Laporan interim (sementara) uji klinik tahap III vaksin Sinovac di Brasil dan Turki juga menjadi pertimbangan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM). Meskipun, dalam uji klinik ada sejumlah hal yang dapat membedakan seperti populasi dan subjek.

Seperti diketahui, sample uji klinik di Brasil lebih dominan terhadap tenaga medis. Selain itu, jumlah kasus positif Covid-19 antara Indonesia dan Brasil juga berbeda.

Relawan vaksin di Indonesia ada sekitar 1.220 relawan. Jumlahnya lebih sedikit dibandingkan Brasil yang berkisar 13.000 relawan sementara Turki ada sebanyak 7000 relawan . Meski begitu, ada beberapa aspek yang sama mulai dari produk hingga prosedur efikasi.

Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan, secara regulasi, WHO memutuskan, apabila efikasi lebih dari 50% maka dinyatakan terpenuhi. Oleh karena itu, BPOM juga mengacu pada hasil yang terdapat di Brasil dan Turki.

“Tentu saja berkomunikasi dan sharing data yang menunjukkan hasil uji klinik vaksin. Brasil dan Turki sudah memberikan data efikasi. Kita menggunakan bersama. Uji klinik selesai, baru efikasi. Setelah itu dibahas mengenai data efikasi Brasil dan Turki yang smenjadi bahan pertimbangan,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (08/01).

Menurutnya, saat ini pemerintah telah mendistribusikan vaksin dengan benar dan baik. Selain itu, juga memberikan bimbingan teknik dan pengaturan difusi obat yang baik. BPOM memberikan izin biofarma untuk mendistribusi, setelah EUA sudah dikeluarkan.

“CPOB (cara pembuatan obat yang baik) sudah keluar, fasilitas sudah memenuhi cara pembuatan yang baik. Kami sedang menunggu bulk vaksin beberapa hari ke depan sekitar tanggal 12. (setelah itu) bisa diproduksi biofarma, sehingga memenuhi kualitas dan mutu,” tuturnya.

197