Home Kebencanaan Satu Keluarga Muda Jadi Korban Sriwijaya Air

Satu Keluarga Muda Jadi Korban Sriwijaya Air

Palembang, Gatra.com - Suasana haru menyelimuti kediaman Ridwan Agustan Nur dan Yusrilanita di Desa Sungai Pinang 2 RT. 4 Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel, usai mendapatkan kabar bahwa anak mereka menjadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Sabtu (9/1)

Surah Yasin dipanjatkan oleh keluarga dan para tetangga, televisi pun terus dipantau agar mendapatkan informasi terkini terkait keberadaan putrinya, Indah Halimah Putri beserta keluarganya.

Diceritakan paman korban, Abdul Khaliq mengatakan Indah Halimah Putri sering disapa Puput ini merupakan sosok ceria, murah senyum, ramah dan baik hati. Keponakannya tersebut berangkat ke Pontianak. Lantaran, ikut suaminya yakni Rizki Wahyudi yang bekerja di Kalimantan.

"Dia (Puput) sempat balik kesini (Ogan Ilir) waktu hamil karena tidak ada yang merawatnya disana (Kalimantan), dan kemudian dia balik lagi kesana," katanya saat ditemui dikediamannya, Minggu malam (10/1).

Puput dan suaminya Rizki Wahyudi ini menikah pada 18 Agustus 2018 lalu. Kini, anak mereka, Arkana Nadhif Wahyudi sudah berusia tujuh bulan. Sehingga, mereka pun berlibur kembali ke Ogan Ilir, Sumsel saat libur Natal dan Tahun Baru kemarin.

Pada tanggal 4 Januari, mereka betiga pun bertolak ke kampung halamannya Rizki di Pangkal Pinang, Bangka untuk menjemput orangtua dan keponakannya. Sebelum bertolak ke Pontianak mereka berencana melakukan tes swab di Pangkal Pinang. Namun, biaya yang tinggi sehingga mereka melakukan tes swab di Jakarta pada Jumat (8/1).

Proses tes swab ini seharusnya membutuhkan waktu dua hari. Namun, hasil Swab keluar lebih cepat sehingga mereka pun langsung memutuskan untuk berangkat ke Kalimantan pada Sabtu (9/1), agar Senin (11/1), suaminya Puput sudah kembali bekerja.

Puput pun sempat pamit, dengan adik bungsunya yakni Nabila bahwa dia sudah berada di pesawat dan akan segera berangkat. Hanya saja, Puput tidak memberitahukan pesawat tersebut.

"Lima orang yang berangkat ke Kalimantan, Puput, Rizki, anaknya, ibu Rizki dan keponakan Rizki," tutupnya.


 

531