Pekanbaru,Gatra.com- Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Riau, Makmun Murod, mengungkapkan saat ini pihaknya melibatkan sejumlah drone untuk melakukan pemantauan hutan.
Adapun, pelibatan drone belakangan ini banyak dilakukan instansi pemerintah untuk melakukan berbagai tugas di udara seperti pemotretan. Biasanya tugas semacam ini memerlukan penyewaan pesawat, yang tentunya cukup memberatkan biaya. "Banyak, untuk mendukung Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) ," sebutnya singkat melalui aplikasi perpesanan, Senin (11/1).
Hanya saja Makmun tak merinci jenis drone yang digunakan. Namun, berdasarkan penelusuran Gatra.com, pada tahun 2019 Dinas Lingkungan Hidup melakukan pengadaan pesawat tanpa awak senilai Rp226.386.700,00.
Pengadaan serupa juga dilakukan untuk tahun anggaran 2020, namun dengan nilai yang lebih kecil yakni Rp127.925.300,00.
Minimnya informasi terkait drone dalam naungan DLH Riau tersebut, membuat publik kurang akrab dengan jenis dan kemampuan drone yang dimiliki Pemprov Riau.
Drone sendiri memang telah dilirik Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sebagai bagian dari penerapan teknologi untuk melakukan deteksi dini kebakaran hutan dan lahan. Ini lantaran pemadaman kebakaran hutan yang efektif membutuhkan kemampuan melacak kebakaran sedini mungkin.
Sementara itu Badan Pengendali Bencana Daerah (BPBD) Riau mengklaim luas area hutan dan lahan yang terbakar di wilayah Provinsi Riau tahun 2020 mencapai 1.587 hektare. Luasan tersebut turun hingga 90 persen dibandingkan dengan luas hutan dan lahan yang terbakar pada tahun 2019. BPBD mengklaim pada tahun 2019, kebakaran hutan dan lahan meliputi area seluas 9.706 hektare di Provinsi Riau.
