Beijing, Gatra.com – Setelah mengakui berhasil membasmi Covid-19, China kembali melaporkan terjadinya kematian akibat Covid-19 pada hari Kamis. Kasus ini yang pertama dilaporkan dalam delapan bulan terakhir, ketika negara itu berjuang untuk kembali menahan kebangkitan kasus dan bersiap untuk kedatangan tim ahli dari WHO.

Dikuti AFP, Kamis (14/1), China sebagian besar telah mengendalikan virus setelah penguncian yang ketat, pengujian massal, dan pembatasan perjalanan, namun beberapa pekan terakhir kembali dilaporkan mengalami peningkatan jumlahnya warga yang terinfeksi, terutama di bagian utara.

Tercatat ada 138 infeksi lainnya dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Nasional pada hari Kamis - penghitungan satu hari tertinggi sejak Maret tahun lalu .

Tidak ada rincian yang diberikan mengenai kematian terbaru oleh otoritas kesehatan, kecuali yang terjadi di provinsi Hebei, di mana pemerintah telah mengunci beberapa kota.

Pihak berwenang pekan lalu meluncurkan uji coba massal dan menutup jaringan transportasi, sekolah, dan toko di ibu kota Hebei, Shijiazhuang - pusat wabah terbaru.

Xingtai daerah yang bertetangga, dihuni sekitar tujuh juta orang, juga telah dinyatakan dikunci sejak Jumat lalu, seperti halnya lima juta orang lainnya di kota Langfang.

Provinsi lain, timur laut Heilongjiang, menyebut daerahya "keadaan darurat" pada hari Rabu, dan mengingatkan 37,5 juta penduduknya untuk tidak meninggalkan provinsi kecuali benar-benar diperlukan.

Kematian warga yang terinfeksi itu kembali terjadi ketika China bersiap menerima kedatangan tim ahli ilmuwan dari Organisasi Kesehatan Dunia, yang akan memulai penyelidikan secara sensitif tentang asal-usul pandemi Covid-19.

Tim beranggotakan 10 orang itu diharapkan tiba di Wuhan pada Kamis. Tidak ada kematian yang dilaporkan di daratan China sejak Mei tahun lalu. Korban tewas resmi China sekarang mencapai 4.635.