Majene, Gatra.com - Ustaz Das'ad Latif nyaris jadi korban gempa bumi 6,2 SR yang mengguncang Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1) dini hari.
Dalam group whasapp, dai kondang menceritakan kalau dirinya terselamatkan karena tertahan waktunya menegok orang tuanya lebih dulu, di Kabupaten Pinrang, Sulsel, sebelum berangkat ke Mamuju, Sulbar untuk menginap di Hotel Dmaleo, yang ambruk.
"Rencananya sy tdi mlam nginap di hotel maleo," tulis Ustaz Das'ad Latif di grup WhatsApp, saat berbagi kabar tentang kondisi dirinya di Mamuju, Jumat pagi.
Sekitar 20 menit sebelum tiba di hotel, di Jl Yos Sudarso, Mamuju, lanjut Das’ad, terjadilah gempa 6,2 SR yang menyebabkan bangunan hotel tempat rencananya untuk menginap malam itu roboh.
"Gempa dini hari tadi sy masih dijalan sekitar 20 menit lagi tiba dihotel ... Subhanallah, ada saja kuasa Allah dlm melindungi saya dan tim," tulis Ustaz Das'ad Latif.
Ustaz Das'ad Latif terlambat tiba di Mamuju karena menyempatkan diri mampir di rumah orangtuanya di Bungi, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, dirinya pun terselamatkan.
"Karena saya singgah lihat org tua dikampung, akhirnya slamat dari runtuhan hotel maleo," katanya memberi kabar.
Dosen Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik atau FISIP Universitas Hasanuddin ( Unhas ) itu, datang ke Mamuju untuk menjadi khatib shalat Jumat di Masjid Baitul Anwar, kompleks Kantor Gubernur Sulawesi Barat.
Sebelumnya gempa bumi terjadi di Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) dengan kekuatan 6,2 magnitudo (M), dengan kedalaman 10 kilometer, sehingga menyebabkan banyak bangunan bertingkat roboh dan beberapa diantara warga masih terjebak di reruntuhan pada Jumat dinihari (15/1).
Dilaporkan jika Kantor Gubernur Sulbar di Mamuju juga roboh akibat gempa yang terjadi pukul 2.30 Wita.
Selain kantor gubernur, bangunan hotel dan rumah sakit juga dilaporkan rusak parah. Banyak warga yang memilih bertahan di luar rumah. Karena masih takut gempa susulan.
Enam orang juga dilaporkan tertimbun reruntuhan gedung Rumah Sakit Mitra Manakarra, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Korban yang dilaporkan terjebak adalah perawat, pasien, dan keluarga pasien.
