Jakarta, Gatra.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah di Sulawesi Barat untuk mewaspadai gempa susulan –jika lebih kuat-- apabila terjadi dan kemungkinan potensi tsunami di wilayah tersebut.

"Kemungkinan masih ada potensi gempa susulan yang bisa mencapai kekuatan seperti yang sudah terjadi atau lebih," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring di Jakarta, Jumat (15/1).

Dwikorita mengatakan bahwa terjadinya gempa berulang menyebabkan kondisi batuan sudah mulai rapuh mengingat lokasi pusat gempa berada di sekitar pantai. Faktor ini menyebabkan kemungkinan longsor di bawah laut yang dapat berpotensi terjadinya tsunami.

"Kami imbau masyarakat di daerah terdampak untuk tidak hanya menjauhi bangunan yang rentan atau gedung-gedung tinggi, tapi juga apabila kebetulan masyarakat di wilayah pantai dan merasakan guncangan gempa lagi, segera menjauhi pantai. Tidak perlu menunggu peringatan dini," ujarnya.

Untuk itu perlu segera dipersiapkan evakuasi untuk menghindari terulangnya kejadian tsunami di Palu pada 2018 lalu. Ketika itu tsunami terjadi hanya dalam waktu sekitar tiga menit setelah gempa bumi dna tidak terdengar peringatan dini.

Sebelumnya, gempa mengguncang Majene di Provinsi Sulawesi Barat dengan magnitudo 6,2, pada Jumat dinihari (15/1) pukul 01.28 WIB. Gempa ini masih rangkaian gempa sebelumnya dengan kekuatan magnitudo 5,9 yang terjadi sekitar pukul 13.35 WIB, pada Kamis (14/1).

Dwikorita menjelaskan bahwa dua gempa yang terjadi itu cukup signifikan, meski tidak menimbulkan tsunami, namun jika terus terjadi gempa susulan maka dikhawatirkan berpotensi memicu tsunami. 

Untuk itu diminta agar masyarakat di sekitar pantai menyiapkan lajur evakuasi dan segera evakuasi mandiri jika terjadi gempa dengan kekuatan yang sama atau lebih.