Home Kebencanaan Sosok Mendiang Ketua KPU Sumsel di Mata Gubernur

Sosok Mendiang Ketua KPU Sumsel di Mata Gubernur

Palembang, Gatra.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Kelly Mariana meninggal dunia di usia 53 tahun, setelah dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit (RS) RK Charitas, Kota Palembang, lantaran terkonfirmasi positif Covid-19.

Mendengar kabar tersebut, Gubernur Sumsel, Herman Deru turut merasakan duka mendalam. Deru mengaku, kehilangan sosok sahabat dan rekan kerja terbaik dalam membangun provinsi yang dipimpinnya tersebut.

“Ibu Kelly itu putri terbaik di Sumsel. Saya turut berbelasungkawa atas wafatnya beliau,” ujarnya di Palembang, Senin (18/1).

Menurutnya, banyak hal yang dilakukan almarhumah Kelly, untuk kemajuan Bumi Sriwijaya ini. Salah satunya adalah kesuksesan jalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang digelar di tujuh kabupaten dan kota beberapa waktu lalu.

Di mana sebelum pelaksanaan Pilkada, lanjutnya, almarhumah kerap berkoordinasi terkait agar pesta demokrasi tersebut berjalan lancar tanpa mengesampingkan protokol kesehatan (prokes) yang mutlak harus dilakukan, sehingga petugas lapangan tetap aman dalam menjalankan tugasnya dan masyarakat pun merasa nyaman.

Dicontohkannya, almarhumah langsung berkoordinasi ketika petugas lapangan hendak dilantik, sementara KPU belum ada anggaran untuk rapid test.

Tak hanya untuk rapid tes, sambungnya, almarhumah juga berupaya menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) dan lainnya di salah satu kabupaten yang belum teranggarkan. Itu agar petugas di lapangan bisa terlindungi dari Covid-19.

“Menurut saya, beliau sudah sebagai lilin yang menerangi. Bahkan, badannya sendiri dirongrong oleh penyakitnya dan tidak terselamatkan lagi,” katanya.

Berkat upaya kerasnya tersebut minim keluhkan dari masyarakat pemilih. Soal hak-hak pemilihan mulai dari Daftar Pemilih Sementara (DPS) sampai Daftar Pemilih Tetap (DPT) masyarakat tak mengeluhkan adanya masalah pendataan dan semua terakomodir dengan baik.

“Bagi saya beliau hebat dan saya betul-betul merasa kehilangan mitra. Saya salutnya dengan Ibu Kelly, dia selalu berkoordinasi dengan tidak mengorbankan independensinya,” ujarnya.

Karena itu, Deru berpesan kepada masyarakatnya agar tidak menganggap enteng atau remeh wabah asal Wuhan, China tersebut. “Ini sudah saatnya kita sadar. Kita harus melawan ini selain dengan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). Lalu dengan vaksin. Ayolah masyarakat jangan diragukan lagi vaksin ini, ikut vaksinasi,” katanta.

Untuk diketahui, sebelum meninggal dunia, Kelly dirawat di rumah sakit sejak Selasa (12/1) lalu. Wanita kelahiran Kota Palembang, 1967 tersebut dirawat karena mengalami sejumlah gejala seperti panas tinggi dan batuk kering parah.

389