Home Kesehatan Hindari Kerusakan, Distribusi Vaksin Covid-19 Harus Diatur

Hindari Kerusakan, Distribusi Vaksin Covid-19 Harus Diatur

Palembang, Gatra.com - Staf Ahli Menteri Kesehatan (Menkes) Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, Achmad Yurianto mengatakan, pendistribusian vaksin virus corona atau Covid-19 harus diatur setelah tiba di masing-masing provinsi, agar tidak terjadi penumpukan dan rusak.

“Distribusi vaksin memang harus mengalir (diatur). Kalau vaksin dari pusat sudah tiba, maka segera distribusikan ke daerah agar tempat penyimpanannya menyebar,” ujarnya di Palembang, Senin (18/1).

Mengenai proses vaksin di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), katanya, apa yang dilakukan Gubernur Sumsel, Herman Deru, sudah tepat dengan menginstruksikan bawahannya agar mengambil langkah cepat dalam pendistribusian vaksin ke daerah-daerah di Bumi Sriwijaya.

“Kami apresiasi kesigapan pak gubernur dalam bekerja. Utamanya dalam proses distribusi vaksin Covid-19 di Sumsel,” katanya.

Dalam hal ini, lanjutnya, pihaknya diberikan tugas untuk memantau apakah pelaksanaan program vaksin Covid-19 tersebut sesuai rencana atau tidak. “Artinya, kalau terjadi kendala maka bisa langsung diberikan solusi, karena Sumsel juga wilayah binaan kita,” ujarnya.

Menurutnya, sejak dari awal akan dimulainya pelaksanaan vaksinasi di Sumsel, hingga action-nya pada 14 Januari 2021 lalu, diklaim berjalan dengan baik. Artinya, itu sudah melalui tahapan yang matang dengan rancang yang baik.

“Di sini, kami juga memastikan setiap hari siapa saja yang mendapatkan vaksin tersebut. Karena penyuntikan ini dilakukan dua kali. 14 hari ke depan, yang sudah disuntik harus disuntik lagi,” katanya.

Dijelaskannya, berjalan baiknya program vaksinasi Covid-19 di Sumsel, tersebut tak lepas juga dari koordinasi yang intens antara pemerintah provinsi setempat dengan pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

“Kami membuat laporan harian terhadap program itu. Kita menghitung berapa target per hari dan realisasinya. Karena sebelum penyuntikan vaksin, harus di-screening kesehatan oleh tenaga vaksinator. Jadi, sasaran yang belum dapat melakukan penyuntikan karena masalah kesehatan bisa melakukan penyuntikan vaksin dilain waktu,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Surveilans dan Imunisasi Dinkes Provinsi Sumsel, Yusri menambahkan, saat ini ada sekitar 5,7 juta masyarakat di wilayahnya yang menjadi sasaran penerima vaksin Sinovac, buatan China tersebut.

Dinkes provinsi setempat pun menargetkan sasaran itu, selesai dalam 345 hari ke depan. Kendati begitu, tetap harus melihat ketersediaan vaksin yang ada. Mereka yang menjadi sasaran divaksin dengan rentang usia 18 tahun hingga 59 tahun.

“Usia itu berdasarkan pengujian yang sebelumnya. Sedangkan untuk usia 59 tahun ke atas, kemungkinan akan diberikan vaksin merek lain,” katanya.

317