Home Ekonomi Pandemi Ciptakan Lebih Lima Ribu Warga Jadi Miskin

Pandemi Ciptakan Lebih Lima Ribu Warga Jadi Miskin

Blora, Gatra.com - Wakil Bupati Blora, Arief Rohman, mengungkap, muncul 5 ribu lebih warga miskin selama pandemi wabah Covid -19. Prosentasenya tahun ini penduduk miskin di Blora sebesar 11,96 persen, naik dari tahun 2019 yang hanya sebesar 11,32 persen.

Arif mengaku perlu adanya gebrakan dan terobosan baru untuk menekan angka kemiskinan itu.

"Gebrakan dan terobosan harus dilakukan untuk membantu saudara-saudara kita yang masih masuk kategori miskin. Ayo kita coba terobosan seperti Tim Gertak Trenggalek dan Sleman yang program kerjanya sudah diakui secara nasional untuk menekan kemiskinan daerah. Kita pelajari bersama, agar kedepan bisa untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," ucap Arief saat memimpin Rapat Koordinasi Pemutakhiran Data Kemiskinan dan SLRT bersama Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) di aula kantor Bappeda, Selasa (19/1).

Menurutnya, jangan sampai ada warga miskin yang kesulitan memenuhi kebutuhan pokoknya. Untuk itu perlu dilakukan kerja nyata dalam penanganan kemiskinan ini.

"Jangan sampai ada rakyat kita yang tidak bisa makan. BAZNAS kita optimalkan lagi, untuk ASN zakatnya terus diupayakan sebesar 2,5 %. Nanti untuk membantu bedah rumah, penanganan rakyat miskin sakit, dan bantuan modal kerja warga miskin," terangnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Kabupaten Blora, pada 2020 mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya.

Dari data itu disebutkan ada 103.730 penduduk miskin di akhir 2020, sedangkan pada tahun sebelumnya (2019) ada 97.860 penduduk miskin. Dengan demikian ada penduduk miskin baru yang jumlahnya mencapai 5.880 jiwa.

"Data menjadi kunci, untuk segera diperbaiki dan terus diupdate. Penyusunan data kemiskinan berbasis RT, dimulai dari lingkup sosial paling bawah. Pendamping dari semua OPD agar membantu dan mengawal sesuai kriteria yang telah disepakati bersama. Setelah basis data riil terpenuhi, nanti kita bersama sama menghadap Bu Menteri Sosial agar data terpadu yang terkoneksi dengan pusat bisa diubah sesuai sasaran," pungkasnya.

218