_thumb.jpg "Koalisi Musisi Gelar Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes AS, Tunjukkan Solidaritas untuk Gaza")
Yogyakarta, Gatra.com - Dua adik Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dipecat dari jabatannya dan digantikan dua putri Sultan. Pihak keraton menyatakan bahwa surat yang dikirim ke adik Sultan, Gusti Bendara Pangeran Harya (GBPH) Prabukusumo, bukan pemecatan, melainkan pergantian jabatan.
"Enggak dicopot dari jabatan, hanya diganti. Dicopot, kan dipecat. Sampai sekarang beliau masih GBPH Prabukusumo, namun jabatan beliau diganti," kata Wakil Penghageng Parentah Hageng Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, KPH Yudhahadiningrat, akrab disapa Romo Noer, Rabu (20/1).
Namun Romo Noer menyatakan tak tahu alasan pergantian jabatan itu karena merupakan keputusan Sultan. Sultan meneken surat 'Dhawuh Dalem', atau Perintah Raja, itu pada 2 Desember lalu.
Menurut Romo Noer, GBPH Prabukusumo kini tidak memiliki jabatan apapun di keraton. Namun ia tetap disebut sebagai pangeran rayi Dalem atau pangeran adik raja. "Apakah nanti diberi jabatan baru, saya tidak tahu. Yang jelas, sekarang ini sudah keluar Dhawuh Ngarso Dalem, jabatan beliau sudah diganti," katanya.
Romo Noer menyatakan pergantian jabatan merupakan hal biasa di Keraton Yogyakarta sebagai bentuk regenerasi. Adapun adik Sultan lainnya, GBPH Yudaningrat, disebut masih menjabat sebagai panglima angkatan bersenjata keraton atau Manggalayudha Prajurit karena tidak disebut dalam surat itu.
"Manggalayudha itu bukan jabatan struktural, siapapun yang bisa menggantikan asalkan atas perintah Ngarso Ndalem (Sultan). Jadi jika Gusti Yudho berhalangan hadir, maka orang lain bisa memimpin pasukan saat ada upacara di keraton semisal gerebeg," ujarnya.
