Home Kebencanaan Badan Gelogi: Penurunan Tanah di Pesisir Pantura Capai 6 cm

Badan Gelogi: Penurunan Tanah di Pesisir Pantura Capai 6 cm

Bandung, Gatra.com - Badan Geologi mencatat terjadi penurunan permukaan tanah (land subsidence) di kawasan pesisi Pantai Utara Jawa sepanjang tahun 2020. 

Hal itu berdasarkan hasil penyelidikan geologi terpadu di Pantura meliputi daerah Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, dan Demak. 

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono mengatakan penurunan muka tanah paling parah terjadi di daerah Pekalongan dengan besaran penurunan sekitar 6 cm per tahun. 

"Kita sudah buat alat pantau penurunan tanah di sejumlah wilayah Pantai Utara. Hasil pengamatan penurunan tanah di Kota Pekalongan, terjadi penurunan sekitar 6 cm per tahun," kata Eko pada acara Konferensi Pers Virtual: Capaian Kinerja 2020 dan Rencana Kerja 2021 Badan Geologi, Rabu (20/1). 

Sebelumnya, Peneliti dari tim Geodesi Institut Teknologi Bandung mencatat penurunan tanah di Pekalongan justru rata-rata 10 sentimeter per tahun.

Terkait hal itu, Badan Geologi menjelaskan bahwa hasil pengukuran penurunan tanah bisa berbeda tergantung dari motode pengukurannya. 

Eko menjelaskan, terlepas dari perbedaan itu, yang jelas seluruh peniliti sepakat bahwa telah terjadi penurunan muka tanah di kawasan pantai utara.  

"Perbedaan ini tidak dijadikan persoalan. Yang pasti para ahli geologi sepakat terjadi fenomena penurunan tanah, karena itu tergantung alat pengukurannya," tambahnya. 

Badan Geologi melihat penurunan muka tanah di kawasan Pantura disebabkan luasnya sebaran tanah lunak di daerah itu. 

Tercatat ketebalan tanah lunak di Pekalongan mencapai 40 meter di bawah permukaan.

"Penyebab penurunan tanah karena sebaran tanah lunak di daerah itu. Hampir 40 meter di bawah permukaan, semakin ke utara, semakin tebal," kata Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Badan Geologi Kementerian ESDM, Andiani, menambahkan. 

Andiani juga menampik dugaan bahwa penurunan tanah di kawasan itu disebabkan karena adanya eksploitasi air tanah yang berlebih. Pasalnya, letak lokasi tidak berdekatan  

"Memang ada pengambilan air tanah, ada kawasan industri di sana, tapi bukan karena itu. Tapi karena sebaran tanah lunak tadi," pungkasnya.

887