Home Gaya Hidup Cegah Banjir dan Kekeringan, Bangun Embung 40.000 MKA

Cegah Banjir dan Kekeringan, Bangun Embung 40.000 MKA

Kayuagung, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, bersama Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII, membangun embung berkapasitas 40.000 meter kubik air (MKA) di atas rawa seluas 3 hektare.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII, Ir Birendraja MT mengatakan, untuk menata 40.000 MKA, embung tersebut dilengkapi dengan 2.680 meter saluran drainase yang terhubung hingga ke Sungai.

“Embung ini harapnya mampu mengantisipasi terjadinya kelangkaan air di musim kemarau, dan pengendali limpahan air di sekitar area seperti terminal dan permukiman,” pada acara peresmian Embung, di Kayuagung, OKI, Rabu (20/1).

Bukan hanya untuk mengontrol kebutuhan atau limpahan air, di kawasan embung yang berseberangan dengan Balai Penelitian Pertanian Sumsel itu, nantinya juga akan dibuat sebagai pusat agro wisata.

Sebagai daerah dengan 70 persen berkontur rawa, perlu diperbanyak lagi pembangunan embung di wilayah ini. “Efek lingkungan dan konservasi sumber daya air kita utamakan, juga sebagai pusat interaksi masyarakat,” ujar Birendraja.

Selain itu, kawasan embung konservasi ini juga dapat dimanfaatkan untuk sarana olahraga karena memiliki jogging track yang memadai. Di komplek embung bakal dibangun sejumlah sarana edukasi tentang konservasi air serta agro wisata.

Bupati OKI, H Iskandar SE mengatakan, sebagai wilayah yang berkontur rawa, tata kelola air sangat diperlukan.

“Secara alami wilayah lebak seperti OKI, ini membutuhkan water manajement yang baik. Karena sifat alami rawa yang kering ketika kemarau dan berlimpah air ketika hujan,” ujarnya.

Untuk itu Iskandar berharap, Kementrian PU menambah lagi embung-embung lainnya di OKI melalui program 1.000 embung. Selain menjaga ekosistem rawa, embung Kayuagung juga menjadi ruang terbuka baru bagi interaksi sosial dan ekonomi warganya.

“Embung Kayuagung ini akan menjadi referensi edukasi konservasi air modern bagi semua orang. Tidak hanya warga OKI, saja,” katanya.

151