Home Kebencanaan Duh, 13 Ribu Hektare Lahan di Temanggung Kritis!

Duh, 13 Ribu Hektare Lahan di Temanggung Kritis!

Temanggung, Gatra.com - Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Temanggung Entargo Yutri Wardono, mengatakan, saat ini 13.000 hektare lahan di wilayahnya kritis. Untuk mengatasi lahan kritis Pemkab Temanggung, Jawa Tengah menyiapkan 125.000 bibit tanaman.

"Pada tahun 2021 kami menyiapkan 125.000 bibit untuk konservasi lahan kritis dalam program "sabuk gunung" di kawasan Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prau. Program ini anggarannya Rp2,5 miliar tapi, Rp2 miliar di antaranya untuk pengadaan bibit,"ujarnya Jumat (22/1).

Menurut Entargo, pihaknya bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan untuk pengadaan bibit. Dengan sejumlah dana tersebut, maka per bibit dianggarkan Rp16.000. Pengadaan bibit tersebut untuk menangani lahan yang sangat sulit yang tidak mungkin dikelola masyarakat, maka nanti menjadi prioritas penanganan khusus oleh DPRKPLH bersama ormnas yang ditunjuk.

"Wilayah yang sangat sulit dan merupakan lahan kritis tidak tertangani oleh masyarakat nantinya kami tanami dengan tanaman-tanaman konservasi, yakni bambu, aren, dan beringin," katanya.

Program sabuk gunung akan mulai tanam di bulan Oktober dan November 2021. Lantaran tidak serta merta ada bibit terus ditanam, lalu belum tentu juga cuaca mendukung. Pada bulan Oktober/November tersebut direncanakan ada gerakan menanam serempak.

"Kalau menanam bulan Oktober/November dengan perkiraan sudah mulai hujan dan bulan Oktober-April ada air terus. Akan tetapi kalau menanam di bulan Maret hanya akan sia-sia karena mesti banyak yang mati," katanya.

Entargo menuturkan selain melalui anggaran APBD, untuk pengadaan bibit guna menangani lahan kritis seluas 13.000 hektare di Kabupaten Temanggung, Pemkab Temanggung juga menjalin kerja sama dengan BUMN. Bahkan, saat ini sudah ada kesanggupan dari PT KAI senilai Rp200 juta untuk pengadaan bibit.

437