Washington DC, Gatra.com- Mantan Presiden Donald Trump meninggalkan jabatannya pada 20 Januari tetapi masih menghadapi persidangan impeachment di Senat AS. Sidang pemakzulan Trump di Senat AS akan dimulai bulan depan. Al Jazeera, 22/01.
Senat Amerika Serikat maju dengan sidang pemakzulan kedua mantan Presiden Donald Trump atas tuduhan "hasutan pemberontakan" bulan depan, kata seorang pemimpin Senat pada Jumat.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Nancy Pelosi telah memberi tahu Senat bahwa dia akan mengirimkan artikel pemakzulan Trump ke Senat pada Senin. Pelosi menulis dalam sebuah surat kepada rekan-rekannya bahwa "akan menjadi hari yang penting dan serius, karena DPR dengan sedih mengirimkan Pasal Impeachment untuk Donald Trump ke Senat."
Pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer mengatakan di lantai Senat pada Jumat, "Jangan salah, persidangan akan diadakan di Senat Amerika Serikat dan akan ada pemungutan suara apakah akan menghukum presiden. Ini akan menjadi pengadilan yang adil,” kata Schumer.
DPR memvoting dengan hasil 232 banding 197 pada 13 Januari untuk memakzulkan mantan presiden karena "menghasut pemberontakan".
Ribuan pendukung Trump berkumpul di Washington, DC pada 6 Januari untuk mendengarkan presiden berbicara di rapat umum. Massa pro-Trump berbaris di Capitol Hill dan ratusan menyerbu melewati barikade polisi untuk menyerbu aula Kongres. Lima orang tewas dalam kekerasan itu.
Pelosi mengatakan pada Kamis, bergerak maju dengan sidang pemakzulan Senat Trump tidak akan merusak "persatuan" baru yang diserukan oleh Presiden Joe Biden di Washington. "Faktanya adalah, presiden Amerika Serikat, melakukan tindakan penghasutan pemberontakan," kata Pelosi kepada wartawan di Capitol Hill sehari setelah Biden dilantik sebagai presiden.
Penyampaian pasal pemakzulan pada Senin akan memicu aturan Senat yang mengharuskannya melakukan persidangan.
Schumer mengatakan sembilan anggota DPR yang dipimpin Perwakilan Jamie Raskin dan ditugaskan untuk mengadili kasus Trump akan mempresentasikan pasal pemakzulan di Senat pada Senin, 25 Januari.
Manajer DPR dan pengacara Trump kemudian memiliki waktu dua minggu untuk menyiapkan presentasi bukti sebelum dimulainya persidangan pada 8 Februari, menurut Schumer. "Selama periode itu, Senat akan terus melakukan tugas lain untuk rakyat Amerika, seperti nominasi kabinet dan RUU bantuan COVID yang akan memberikan bantuan bagi jutaan orang Amerika yang menderita," kata Schumer.
“Kita semua ingin meninggalkan babak yang mengerikan ini dalam sejarah bangsa kita, tetapi penyembuhan dan persatuan hanya akan datang jika ada kebenaran dan pertanggungjawaban. Dan itulah yang akan diberikan oleh uji coba ini, ”kata Schumer.
Partai Republik di Senat tampak terpecah tentang apakah Trump bersalah atas penghasutan. Beberapa telah menyerukan pemakzulan Trump sementara yang lain menyebutnya sebagai serangan partisan Demokrat terhadap mantan presiden yang harus ditolak.
Pemimpin Senat Partai Republik Mitch McConnell menyalahkan Trump karena memprovokasi massa pada 6 Januari. Pada hari Jumat, ia menyerukan keadilan dan proses dalam penanganan persidangan.
"Senat Republik sangat yakin kami membutuhkan proses yang penuh dan adil di mana mantan presiden dapat mengajukan pembelaan dan Senat dapat mempertimbangkan dengan tepat pertanyaan faktual, hukum dan konstitusional yang dipertaruhkan," kata McConnell.
Trump telah menyewa pengacara Carolina Selatan, Butch Bowers untuk membantu pembelaannya, menurut laporan media. Bowers adalah mantan pengacara Departemen Kehakiman dalam pemerintahan Bush dan teman Senator Lindsey Graham, seorang pembela mantan presiden.
Salah satu masalah hukum yang akan diangkat oleh pembelaan Trump adalah apakah seorang mantan presiden dapat diadili atas tuduhan pemakzulan, kata Graham di Twitter.
“Saya telah mendengar beberapa rekan Republik saya berpendapat bahwa persidangan ini tidak konstitusional karena Donald Trump tidak lagi menjabat, sebuah argumen yang telah ditolak mentah-mentah, dibantah oleh ratusan sarjana konstitusi, kiri kanan dan tengah dan menentang akal sehat," Kata Schumer.
Trump sebelumnya dimakzulkan oleh DPR pada 2019 karena penyalahgunaan kekuasaan karena menekan pemerintah Ukraina untuk membuat kotoran politik pada Biden dan putranya Hunter Biden. Trump dibebaskan di Senat pada tahun 2020 setelah persidangan dua minggu.
