Home Internasional Iran Tangkap Mata-mata Amerika, Siap Dibarter

Iran Tangkap Mata-mata Amerika, Siap Dibarter

Teheran, Gatra.com- Pengadilan Iran mengonfirmasi pada Selasa, 26/01, bahwa seorang pria Iran-Amerika yang dituduh melakukan mata-mata ditangkap awal bulan ini ketika mencoba melarikan diri dari negeri mullah itu. Aljazeera, 26/01.

Emad Edward Sharghi, 56, dilaporkan ditangkap pada 14 Januari. Situs web berita YJC yang berafiliasi dengan negara pada saat itu menerbitkan gambar yang menunjukkan dia sedang dikawal turun dari pesawat.

Sharghi sebelumnya dijatuhi hukuman penjara 10 tahun karena "memata-matai dan mengumpulkan informasi militer" tetapi dibebaskan dengan jaminan menunggu banding, kata YJC.

"Baru-baru ini, seorang individu dengan kewarganegaraan Iran, yang memiliki tuduhan tentang spionase dan pengumpulan informasi untuk negara lain selain kasus sebelumnya, dan dibebaskan dengan jaminan, ditahan dan ditangkap lagi sebelum meninggalkan negara ini," kata juru bicara pengadilan Iran Gholamhossein Esmaeili.

Esmaeili juga mengatakan kepada wartawan selama konferensi pers bahwa Iran tidak menangkap orang berdasarkan kewarganegaraan mereka dan hanya memperhatikan tuduhan yang ditujukan terhadap mereka. Iran tidak mengakui status kewarganegaraan ganda.

Sharghi diidentifikasi sebagai eksekutif senior di Sarava, sebuah perusahaan induk besar Iran yang telah berinvestasi di beberapa perusahaan teknologi terbesar di negara itu.

Sarava mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kerjasamanya dengan Sharghi telah berakhir pada Mei 2018 dan bahwa mengaitkan kasusnya dengan perusahaan tersebut “tidak memiliki tujuan selain untuk membingungkan opini publik dan menciptakan suasana kekecewaan dalam ekosistem kewirausahaan negara”.

Beberapa hari setelah penangkapan Sharghi, NBC News mengutip seorang teman keluarga yang mengatakan pengadilan Iran telah membebaskan Sharghi pada Desember 2019, tetapi dia belum mengambil paspor Iran dan AS miliknya.

Penangkapan Sharghi terjadi tak lama sebelum Presiden AS Joe Biden memasuki Gedung Putih dengan janji untuk mengurangi ketegangan dengan Iran dan berupaya membawa AS kembali ke kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia yang ditinggalkan pendahulunya secara sepihak pada 2018.

Dalam sebuah wawancara dengan NBC News yang diterbitkan pada hari Selasa, duta besar Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Majid Takht-Ravanchi, tidak berkomentar secara khusus tentang kasus Sharghi tetapi mengulangi sikap Iran sebelumnya bahwa akan terbuka untuk pertukaran tahanan dengan Amerika Serikat.

“Kami siap untuk terlibat dalam pertukaran komprehensif semua narapidana atau tahanan di kedua sisi, di Amerika Serikat, di Iran, dan mereka yang menunggu untuk diekstradisi ke Amerika Serikat. Dan itu adalah proposisi yang sangat sederhana dan lugas,” katanya.

279