Home Kesehatan Usai Disuntik Vaksin, Kadinkes Mengeluh Demam

Usai Disuntik Vaksin, Kadinkes Mengeluh Demam

Sukoharjo, Gatra.com - Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Kabupaten Sukoharjo dr Yunia Wahdiyati menjadi salah satu dari 10 tokoh yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 tahap pertama pada Senin (25/1) lalu. Namun usai menerima vaksin merk Sinovac tersebut, ia mengeluh demam pada malam harinya.

Yunia mengaku, malam hari setelah siangnya divaksinasi dirinya mengalami demam. Kendati demikian, kondisi ini menjadi hal yang lumrah usai mendapatkan vaksinasi.

"Saya aja demam, greges-greges. Tapi hilang sendiri. Ini sudah seperti biasa," ungkapnya Rabu (27/1).

Sementara itu secara umum, para tenaga kesehatan (nakes) yang mendapatkan vaksinasi juga mengeluhkan mengantuk dan lapar. Namun, keluhan yang disampaikan juga keluhan wajar seputar vaksinasi.

"Ya ada nyeri bekas suntikan keluhannya. Ada juga yang mengeluh menjadi ngantuk dan lapar setelah vaksin. Keluhan umum, hal yang biasa," ucapnya.

Menurut Yunia, semua sedian farmasi memiliki efek samping, termasuk di dalamnya adalah vaksin. Efek samping yang timbul dari mulai ringan sampai dengan berat, tergantung pada respon masing-masing individu. 

"Untuk vaksinasi Covid-19 ini, disiapkan sedemikian rupa tata laksananya, baik dari mulai standar alat yang digunakan, kompetensi petugas vaksinator, SOP yang mesti dilakukan sampai dengan monitoring dan evaluasi. Harapannya adalah, untuk menekan terjadinya reaksi atau efek simpang dan samping," terangnya.

Yunia menegaskan, vaksin bukan satu satunya upaya untuk menghilangkan penularan infeksi Covid-19. Ada upaya lain juga yang perlu dilakukan untuk pencegahan yakni 3M.

"Memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun sesering mungkin diperlukan juga dalam mencegah penularan COVID 19," tegasnya.

Selain itu, menyiapkan tubuh memiliki imunitas yang baik juga bagian penting. Berikutnya perilaku dan lingkungan juga mesti sehat sehingga benar-benar bisa mewujudkan upaya pencegahan itu.

"Penggunaan vaksin butuh tata laksana pemberian yang benar dan munculnya respon imun dari masing-masing tubuh manusia sehingga kerja vaksin dapat optimal saat digunakan," ujarnya.

Yunia menambahkan, vaksinasi terhadap tenaga kesehatan di Kabupaten Sukoharjo ditargetkan selesai dua hari. Sehingga pihaknya belum bisa menyebutkan total jumlah tenaga kesehatan yang sudah di vaksin. Karena proses vaksinasi masih berlangsung di tiap-tiap puskesmas.

"Jumlahnya belum bisa kita ungkap, karena proses masih berlangsung, belum direkap," tandasnya.


 

208