New York, Gatra.com - Amerika Serikat akan mengembalikan dana bantuan untuk rakyat Palestina, dan akan membuka kembali misi diplomatik yang selama ini ditutup di bawah pemerintahan Trump.

Dikutip AFP, Selasa (26/1), seorang pejabat AS mengatakan bahwa di bawah Presiden AS yang baru Joe Biden, Washington akan terus menggunakan momentum dari pendahulunya untuk mendorong lebih banyak negara untuk menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv. 

“Namun pemerintahan Biden mengakui bahwa normalisasi bukan pengganti perdamaian Israel-Palestina,” kata penjabat duta besar AS untuk PBB Richard Mills, kepada Dewan Keamanan pada hari Selasa.

“Mengenai kebijakan Timur Tengah, Biden akan mendukung solusi dua negara yang disepakati bersama, di mana Israel hidup dalam perdamaian dan keamanan, di samping negara Palestina yang layak," kata Mills.

Mantan Presiden Donald Trump sebelumnya meluncurkan rencana perdamaian, dengan membeeri gambaran negara Palestina dengan model terputus-putus dan menyerahkan bagian-bagian penting Tepi Barat ke Israel. 

Selain itu menunjukkan keberpihakannya pada Israel dan masalah-masalah utama yang diperdebatkan, yang telah mengganggu upaya perdamaian di masa lalu. Termasuk perbatasan dan status Yerusalem dan permukiman Yahudi, dan melampirkan kondisi yang hampir tidak mungkin untuk memberikan negara dan harapan terhadap Palestina.

Meski Trump sempat menjadi perantara kesepakatan normalisasi antara Israel dan empat negara Arab, termasuk Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko.