Home Teknologi Kemenristek Siapkan Riset Mitigasi Kebencanaan Tahun Ini

Kemenristek Siapkan Riset Mitigasi Kebencanaan Tahun Ini

Jakarta, Gatra.com - Merespon terjadinya banyak bencana alam di tanah air pada awal tahun ini, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) di tahun ini akan menjadikan fokus riset penanganan kebencanaan sebagai salah satu prioritas. Nantinya, riset penanganan bencana tidak hanya berkutat di persoalan hilir, namun juga pada persoalan hulu.

Menristek/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro menyebut, fokus riset untuk di hulu atau persoalan mitigasi terhadap bencana ataupun pencegahan sudah di wacanakan oleh dua Lembaga Pemerintahan Non Kementerian (LPNK) dibawah Kemenristek/BRIN, yakni BPPT dan LIPI.

"LIPI nantinya akan melakukan penelitian di dalam khususnya. misalkan terkait masalah lingkungan atau daya guna lahan yang bisa menjaga kita terhadap bencana hidrometeorologis, yang khususnya tanah longsor misalnya," kata Bambang dalam dalam Review Kinerja dan Outlook Kemenristek/BRIN di Graha Widya Bhakti Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (27/1)

Bambang mengatakan bahwa pihaknya juga akan melakukan kajian terkait bencana di sektor hulu dan hilir, guna memahami sejarah potensi gempa yang mungkin terjadi. Akan tetapi, riset nantinya juga diharapkan tidak hanya berhenti pada pemikiran atau informasi saja, namun harus ada langkah konkret, dalam  melakukan upaya mitigasi.

"Makanya yang kita gagas konkretnya salah satunya adalah dengan tsunami early warning system, baik yang berbentuk cabel maupun yang berbentuk Buoy. Agar inovasi aampai kepada penanggulangan bencananya," paparnya.

Utamanya kalau terjadi bencana maka kita coba mengedepankan teknologi air siap minum ya untuk bisa memudahkan orang, terutama pengungsi.

Yang tak kalah penting, inovasi teknologi juga harus diprakarsai dalam segu pengolahan makanan kala bencana. Hal ini dimaksudkan demi memudahkan orang untuk mengkonsumsi makanan selama masa kebencanaan.

"Juga yang tak kalah penting, teknologi konstruksi baik rumah sementara, tempat tinggal sementara, maupun hunian nantinya untuk dimanfaatkan selama masa pemulihan bencana. Di BPPT dan LIPI ini semua mempunyai teknologinya, ini yang akan kita coba sinkronkan. Sehingga, upaya penanganan bencana menjadi lengkap," pungkasnya.

141