Home Politik Gubernur Refocusing APBD untuk Vaksin, Ini Jawaban DPRD

Gubernur Refocusing APBD untuk Vaksin, Ini Jawaban DPRD

Semarang, Gatra.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berencana kembali melakukan refocusing APBD tahun ini. Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah H Sukirman mengaku belum mendapat informasi secara resmi. Pihaknya belum rapat sama sekali dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

“Kita belum diajak ngomong. Justru saya membaca di berbagai media massa, dari Anda sekalian,” ujarnya usai mengikuti vaksinasi tahap 2 di RSUD Tugurejo, Kota Semarang, Kamis (28/1).

Sukirman menjelaskan, Gubernur sempat menyampaikan dalam rapat Gugus Tugas Covid 19 beberapa hari lalu, bahwa Gubernur telah merilis akan refocussing. “Dalam rapat Gugus Tugas, Gubernur sempat menyinggung, tentu belum detail sama sekali untuk apa refocusing itu,” tegasnya.

Pihaknya tentu akan mengizinkan gubernur untuk melakukan refocusing anggaran pada tahun ini. Syaratnya dana dari refocusing itu diperuntukkan untuk vaksinasi. “Mungkin saat ini dosis vaksin yang diterima masih terbatas. Kita juga belum tahu kapan dosis vaksin yang ada benar-benar cukup bagi masyarakat Jawa Tengah,” katanya.

Atas dasar itu, lanjutnya, jika harus melakukan refocusing anggaran untuk vaksinasi, pihaknya siap memberikan lampu hijau. Sebab semua itu demi percepatan penanganan Covid-19.

“Tahun kemarin anggaran juga direfocusing. Maka kalau sekarang masih membutuhkan penanganan covid 19, saya kira harus kita bantu. Pokoknya prioritas demi tuntasnya penyelasaian Covid-19,” terang Sekretaris DPW PKB Jawa Tengah ini.

Jika pandemi Covid-19 telah usai, maka kata Sukirman, pembangunan daerah akan bisa maksimal. Dampak lain, seperti sosial, ekonomi, bisa dijalankan lagi beriringan. “Program-program yang sudah tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), akan lebih fokus lagi dan maksimal,” bebernya.

Dia menyatakan, sangat mendukung vaksinasi. Sebab, hal ini merupakan bagian untuk segera menuntaskan masalah virus corona yang sudah hampir satu tahun terjadi. “Karenanya, kita sangat mendukung upaya pemerintah ini. Memang tahap awal adalah untuk kepala daerah, forkompimda dan tenaga medis, sebelum sampai ke masyarakat umum,” tandasnya

 

371