Home Ekonomi Beberapa Faktor Ini Pengaruhi Produksi Karet di Sumsel

Beberapa Faktor Ini Pengaruhi Produksi Karet di Sumsel

Palembang, Gatra.com - Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), menyebut bahwa produksi dan konsumsi karet di Bumi Sriwijaya di awal 2021 ini belum pulih.

Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP) Disbun Provinsi Sumsel, Rudi Arpian menjelaskan, belum pulihnya produksi dan konsumsi karet di daerah ini disebabkan penyakit gugur daun dan banjir di daerah-daerah penghasil karet.

“Itu yang membuat belum pulih. Tentunya, produksi belum berjalan normal dan permintaan saat ini belum terlalu banyak akibat industri ban masih melihat perkembangan ekonomi global,” ujarnya di Palembang, Jumat (29/1).

Dikatakannya, hal tersebut pula yang menyebabkan harga karet bertahan dikisaran Rp18 ribu sampai Rp19 ribu per kilogram (kg) untuk kondisi kadar karet kering (K3) 100 persen.

“Berdasarkan informasi harga karet Sumsel per hari ini (29 Januari 2021), harga karet Sumsel turun Rp165 untuk K3 100 persen dibanding harga indikasi karet kemarin (28 Januari 2021),” katanya.

Dibeberkannya, untuk harga karet slab bersih 100 persen atau K3 di Sumsel per hari ini menjadi Rp18.264 per kg. Selanjutnya, harga indikasi karet untuk K3 70 persen Rp 12.785 per kg.

Sedangkan kondisi karet untuk K3 60 persen per hari ini Rp 10.958 per kg, lalu kondisi karet untuk K3 50 persen Rp9.132 per kg, dan kondisi karet untuk K3 40 persen Rp7.306 per kg.

“Sumber tersebut berdasarkan data Singapore Commodity yang diolah oleh Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel bersama Gapkindo (Gabungan Perusahaan Karet Indonesia) Provinsi Sumsel,” katanya.

Kendati begitu, Disbun provinsi setempat pun tetap mengimbau kepada petani untuk tetap bersabar menghadapi situasi sulit di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 yang belum berakhir ini.

“Para petani harus tetap berproduksi dengan standar dan kualitas yang baik. Jadi, harga yang didapat juga akan baik,” ujarnya.

627