Home Kesehatan Wapres Canangkan Donor Konvalesen, Menko PMK Tak Wajibkan

Wapres Canangkan Donor Konvalesen, Menko PMK Tak Wajibkan

Solo, Gatra.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menganjurkan para penyintas Covid-19 mendonorkan plasma konvalesen. Dia tak mewajibkan hal itu walau gerakan donor plasma konvalesen sudah dicanangkan oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.

Anjuran Muhadjir disampaikan saat mengunjungi kantor PMI Kota Solo, Jumat (29/1). Dia mengapresiasi para penyintas bersedia melakukan donor plasma. Apalagi plasma konvalesen bermanfaat untuk terapi penderita Covid-19.

”Makanya saya berharap banyak penyintas yang mau mendonorkan plasmanya,” kata Muhadjir.

Meski menganjurkan para penyintas mendonorkan plasmanya, Muhadjir enggan mewajibkan. Dia hanya meminta para penyintas terketuk kesadarannya untuk berdonor. Apalagi donor plasma punya batas waktu yakni begitu penderita telah negatif Covid-19 hingga enam bulan. ”Sebab setelah enam bulan, antibodinya menurun,” ucapnya.

Di Kota Solo, jumlah pendonor plasma konvalesen meningkat. Sejak dicanangkan secara nasional, kenaikan jumlah pendonor hingga 40 persen.

”Saya berharap tidak hanya di Solo tapi di kota lainnya, para penyintas bisa mendonorkan plasmanya. Apalagi saat ini selisih antara pendonor plasma dan penderita Covid-19 masih jauh,” katanya.

CEO Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solo Sumartono Hadinoto mengonfirmasi bahwa jumlah pendonor plasma konvalesen terus naik. Namun jumlah ini belum sebanding dengan permintaan plasma oleh pasien Covid-19.

”Biasanya setelah ada yang donor langsung ada yang menerima. Jadi kami memang tidak pernah punya stok plasma konvalesen,” katanya.

Sejak donor plasma konvalesen dimulai Mei tahun lalu, sebanyak 231 orang telah menjadi donor. Dalam sehari, rata-rata 10 orang mendonorkan plasmanya.

”Meski begitu kami tidak ada stok. Biasanya langsung habis. Saat ini saja masih ada yang mengantre sekitar 30 orang,” jelasnya.

142