Home Internasional Lebih 1.000 Demonstran Ditahan atas Protes Penahanan Navalny

Lebih 1.000 Demonstran Ditahan atas Protes Penahanan Navalny

Moskow, Gatra.com - Polisi menahan lebih dari 1.000 orang dalam aksi unjuk rasa di Siberia dan Timur Jauh Rusia pada hari Minggu (31/1). Aksi pendukung kritikus Kremlin Alexei Navalny itu turun ke jalan.

Dikutip Reuters, Minggu (31/1), unjuk rasa di Moskow dan kota-kota lain pada Minggu malam, terus berlangsung menyusul protes besar akhir pekan lalu dan merupakan bagian dari kampanye menekan Kremlin agar membebaskan lawan politik paling menonjol Presiden Vladimir Putin.

Politisi oposisi itu ditangkap pada 17 Januari setelah kembali ke Moskow dari Jerman, di mana dia telah pulih dari keracunan zat saraf di Rusia musim panas lalu. Dia menuduh Putin memerintahkan pembunuhannya, meski itu dibantah Kremlin.

Polisi mengatakan protes yang berlangsung memang belum diizinkan dan akan dibubarkan, seperti yang terjadi akhir pekan lalu. Lebih dari 4.000 orang ditahan pada aksi unjuk rasa itu, menurut OVD-Info, sebuah kelompok pemantau protes.

Di kota paling timur Vladivostok, tempat protes dimulai pada pukul 02.00 GMT, polisi mencegah pengunjuk rasa mengakses pusat, memaksa mereka untuk bergeser ke tepi laut dan perairan beku Teluk Amur.

Rekaman video menunjukkan pengunjuk rasa meneriakkan "Putin adalah pencuri" saat mereka bergandengan tangan dan berbaris di atas es dalam suhu sekitar -13 Celcius (8,6 Fahrenheit).

Di Tomsk, kota Siberia yang dikunjungi Navalny yang sebelum jatuh dalam penerbangan domestik Agustus lalu, di situ para demonstran berkumpul di depan aula konser dan meneriakkan "Lepaskan dia!" dan mengangkat bendera Rusia.

OVD-Info mengatakan polisi sejauh ini telah menahan 465 orang, termasuk 108 di Vladivostok.

Puluhan orang di kota Yakutsk di Siberia timur masih bertahan juga dengan suhu -42 C (-44 F).

“Ini pertama kalinya saya datang ikut protes. Saya hanya muak dengan pelanggaran hukum total dari pihak berwenang,” kata Ivan, seorang pengunjuk rasa yang menolak memberikan nama belakangnya.

Protes itu memberi dukungan terhadap Navalny setelah banyak dari sekutunya menjadi sasaran tindakan keras minggu ini. Beberapa, diantaranya termasuk saudaranya Oleg, berada dalam tahanan rumah.

“Jika kita tetap diam, maka mereka bisa datang untuk kita besok,” Yulia Navalnaya, istri pengkritik Kremlin, menulis di Instagram.

286

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR