Home Info Satgas Covid-19 Plt Wali Kota Surabaya: PPKM di Surabaya Masih Efektif

Plt Wali Kota Surabaya: PPKM di Surabaya Masih Efektif

Surabaya, Gatra.com - Sejak diberlakukan pada awal Januari lalu, Presiden Joko Widodo menyatakan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak berjalan efektif. Namun, berbeda dengan Pemerintah Kota Surabaya dalam menanggapi PPKM.

Plt. Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana justru menilai bahwa PPKM yang sudah berjalan dua jilid, ampuh mengendalikan penularan Covid-19 di Surabaya. Wisnu menyatakan, Surabaya masih masuk kategori zona kuning sejak pemberlakuan PPKM.

"Surabaya ini sudah zona kuning. Artinya, bagi Surabaya, (PPKM) ya efektif. Hanya, memang harus kami perketar lagi, seperti buka posko di pasar tradisional," kata Wisnu kepada wartawan, Senin (1/2).

Wisnu berencana membuka posko pengendalian kerumunan dalam rangka mencegah penularan Covid-19 di beberapa pasar induk. Antara lain, pasar Wonokromo, Keputran, Pandean, dan pasar tradisional besar lainnya

Menurutnya, pasar tradisional juga sudah sejak lama menjadi salah satu tempat publik yang banyak didatangi warga Surabaya. Karenannya, pendirian posko di pasar tradisional menjadi penting untuk membatasi kerumunan.

"Kami rapat dengan Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) akan kami buka (posko) di pasar-pasar induk. Pasar-passr besar yang kemungkinan kerumunannya semakin tinggi," kata Wisnu.

Ada juga implementasi lain dari aturan PPKM yang cukup efektif mengendalikan penularan virus Corona di Surabaya. Diantaranya, pembagian masker dan pembatasan jam buka tempat publik lain seperti pusat perbelanjaan.

Ditanya efektifitas PPKM di Surabaya, Wisnu mengklaim ada penurunan angka penularan Covid-19. Ia menyebut, angka penularan selama dua minggu sudah turun dibawah 80 kasus dibanding pekan pertama pemberlakuan PPKM yang angka kasusnya mencapai 100 per hari.

"Angka kematian juga kami tekan terus. Memang sudah menurun tapi tetap akan kami tekan terus. Yakni, dengan donor plasma darah convalescen," jelasnya.

Untuk itu, Wisnu berharap ada peran serta dari para penyintas Covid-19 di kalangan milenial. Ia ingin para penyintas berpartisipasi dengan menyumbangkan darahnya untuk menambah stok plasma darah kanvalesen.

Kader PDI Perjuangan tersebut menilai bahwa plasma darah sangat dibutuhkan bagi pasien Covid-19 di Surabaya yang masuk kategori sedang hingga berat. Meski, jumlah stok plasma darah sendiri masih di angka 4 ribuan atau yang tertinggi di Indonesia.

150