Home Kesehatan Data WHO: Kanker Sebabkan 230 Ribu Kematian di Indonesia

Data WHO: Kanker Sebabkan 230 Ribu Kematian di Indonesia

Yogyakarta, Gatra.com - Kanker masih jadi masalah kesehatan terbesar di Indonesia dengan 400 ribu kasus baru dan 230 ribu kematian sesuai data WHO 2020. Prevalensi penderita kanker di Daerah Istimewa Yogyakarta lebih tinggi daripada angka nasional.

Hal itu disampaikan Mardiah Suci Hardianti, Ketua Pelaksana Peringatan Hari Kanker Sedunia Nasional 2021 di Yogyakarta dan Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia Cabang DIY dalam jumpa pers untuk peringatan Hari Kanker Dunia atau World Cancer Day (WCD) Nasional 2021 yang puncaknya digelar di Yogyakarta, Kamis (4/2).

“Secara lebih khusus, prevalensi kanker di Indonesia tahun 2013 adalah 1,4/1000 penduduk, sedangkan prevalensi kanker untuk Provinsi Yogyakarta di atas angka nasional yaitu 4,1/1000 penduduk,” tuturnya.

Ia menjelaskan, kanker merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia. Kanker termasuk kelompok penyakit tidak menular yang merupakan penyebab kematian tertinggi kedua setelah penyakit kardiovaskuler.

“Berdasar data dari GLOBOCAN tahun 2020, suatu badan statistik kanker di bawah WHO, dengan populasi Indonesia yang lebih dari 270 juta, terdapat hampir 400.000 kasus kanker baru dengan lebih dari 230.000 kematian,” ujarnya.

Menurutnya, tingginya angka kejadian serta masih sangat tingginya angka kematian karena kanker berkaitan dengan kurangnya pengetahuan dan kesadaran untuk pencegahan dan deteksi dini kanker,

“Keterlambatan penanganan masih menjadi hal yang sering dijumpai. Peningkatan kemudahan akses ke pusat pelayanan kanker yang baik oleh tim kanker multidisiplin juga masih sangat perlu mendapat perhatian,” kata dia.

Selain itu, perlu dukungan masyarakat melalui berbagai kelompok dukungan bagi para pasien dan penyintas. Hal penting lainnya adalah penelitian dan pendataan kanker yang akurat untuk kepentingan advokasi kebijakan pemerintah.

“Intinya, penanggulangan kanker memang merupakan pekerjaan bersama yang memerlukan tanggungjawab dari seluruh lapisan masyarakat,” kata Mardiah.

Ia menuturkan, WCD lahir di Paris saat acara World Summit Against Cancer for the New Millennium pada 4 Februari 2000. Dari pertemuan tersebut dihasilkan Paris Charter atau Piagam Paris untuk melawan kanker melalui investasi berkelanjutan dalam memajukan penelitian, pencegahan, dan pengobatan kanker.

Piagam itu juga mencantumkan setiap 4 Februari sebagai Hari Kanker Dunia untuk diperingati setiap tahun. Kampanye WCD pertama kali dipromosikan oleh UICC (Union for International Cancer Control), organisasi non-pemerintah yang didirikan tahun 1933 dan berpusat di Geneva- Switzerland.

“Hingga saat ini UICC beranggotakan lebih dari 1200 organisasi yang bergerak dibidang kanker di lebih dari 170 negara,”paparnya.

 

7707