Home Politik DPRD Jateng Nilai Dua Hari di Rumah Nanggung

DPRD Jateng Nilai Dua Hari di Rumah Nanggung

Semarang, Gatra.com - Kalangan DPRD Jawa Tengah menilai gerakan “Jateng di Rumah Saja” yang hanya dua hari tidak efektif untuk menekan penyebaran kasus Covid-19.

Anggota Fraksi PKS DPRD Jawa Tengah (Jateng), Riyono menyatakan, waktu dua hari masih kurang sehingga tidak akan membawa dampak.

“Dua hari itu nanggung. Pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang waktunya panjang 11-25 Januari dan diperpajang sudah terbukti gagal menurunkan kasus Covid-19,” katanya, Jumat (5/2).

Menurut Riyono, kalau Gubernur Ganjar Pranowo mau serius menurunkan kasus Covid-19 di Jateng harus melakukan lockdown total selama satu pekan.

Memang pilihan sulit, namun tanpa adanya tindakan dratis, maka kasus Covid-19 akan naik terus dan angka kematian juga meningkat. “Kalau sepekan lockdown, saya rasa warga masih mampu,” ujarnya.

Bila diberlakukan lockdown total satu pekan, Riyono menegaskan DPRD Jateng akan memberikan dukungan penuh.

Sementara anggota Fraksi PPP DPRD Jateng, Abdul Aziz menyatakan, dua hari di rumah, nanggung dan tidak akan membawa efektif menurunkan kasus Covid-19. “Sekalian saja tiga hari, mulai 6-8 Februari biar terasa efeknya. Sekaligus sebagai edukasi bagi masyarakat untuk suata saat terjadi hal-hal yang lebih berat lagi,” ujarnya.

Bila diberlakukan tiga hari, lanjur Aziz, efek psikologisnya kepada masyarakat sangat kuat, bahwa menekan aspek penyebaran Covid-19 itu sangatlah penting.

“Insyaallah bila diberlakukan tiga hari secara psikologis baru terasa efeknya,” tandasnya.

Seperti diketahui, Ganjar telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 443.5/0001933 tertanggal 2 Februari 2021 mengatur pelaksanaan gerakan "Jateng di Rumah Saja" pada Sabtu-Minggu (6-7/2).

Selama dua hari tersebut mayarakat Jateng diminta untuk tetap tinggal di rumah.

310