Home Hukum Polda Kepri Gulung WAG Porno, Adminya Remaja 15 Tahun

Polda Kepri Gulung WAG Porno, Adminya Remaja 15 Tahun

Batam, Gatra.com - Pengungkapan kasus predator anak oleh Ditreskrimum Polda Kepri menyita banyak perhatian. Aksi bejad tersebut menjerumuskan sejumlah anak dibawah umur ke dalam lembah pornografi hingga berurusan dengan polisi. 
 
Grup WhatsApp dengan icon PAP TT yang berisikan konten porno tidak hanya dihuni oleh para remaja laki-laki, tapi juga dipenuhi remaja wanita. Selain itu, pembuat grup itu masih berusia 15 tahun, Ra yang kini tengah diperiksa penyidik Subdit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). 
 
Kasubdit IV Ditreskrimum AKBP Dhani Catra mengatakan bahwa tidak semua member yang mengirimkan konten porno. Ada sebagian juga hanya penikmat, bergabung secara pasif. "Jadi ada beberapa yang kirim, namun ada juga yang pasif," katanya, Sabtu (6/2). 
 
Ia mengatakan sudah memetakan beberapa orang yang mengirimkan video porno tersebut. Orang-orang tersebut sedang ditelusuri oleh penyidik alamat atau tempat tinggalnya. "Saat ini grupnya menjadi sedikit, banyak yang mulai keluar dari grup," ucapnya. 
 
Dhani menerangkan, pengungkapan grup ini merupakan upaya polisi mencegah terjadi kegiatan melanggar hukum yang lebih besar. Ia mengatakan tidak menutup kemungkinan akan ada saling share video porno sendiri.  "Makanya sebelum menjadi berkembang ke arah yang buruk, kami amankan para admin grup ini," katanya. 
 
Dugaan Dhani ini disebabkan ada beberapa anggota grup yang menjadi korban dari Ra, sang fotografer. "Kami tidak ingin ada kegiatan yang lebih buruk lagi, makanya kami usut," ucapnya. 
 
Penangkapan ke 3 orang admin ini, kata Dhani tidak hanya memberikan hukuman, tapi juga pelajaram berharga bagi mereka dan para remaja lainnya di Kepri. Ia mengatakan di tengah kemajuan teknologi, banyak remaja-remaja yang tidak paham akan hukum dan mengabaikan norma-norma agama serta adat. 
 
"Yang mereka lakukan ini tidak hanya melanggar hukum, tapi menyalahi norma agama dan adat. Saya harap orangtua semakin waspada akan anaknya, periksa setiap kegiatan anak. Jangan dibiarkan bebas tanpa kontrol, apabila dibiarkan anak menjadi korban atau pelaku akan terus terjadi. Orangtua awasi dengan baik anaknya," ujarnya. 
 
Saat ditanya, kemungkinan grup serupa masih ada di kalangan pelajar atau remaja di Kepri? Dhani menjawab bahwa kemungkinan itu selalu ada, namun pihaknya akan terus berupaya mendeteksi tindakan pornografi yang melibatkan anak sedini mungkin.  "Tapi apabila ada pengawasan orangtua, grup-grup seperti ini akan hilang," tuturnya. 

 

 
304