Home Kebencanaan Banjir 'Darah' Kepung Kota Pekalongan, Ini Pemicunya

Banjir 'Darah' Kepung Kota Pekalongan, Ini Pemicunya

Pekalongan, Gatra.com - Banjir kembali melanda Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (6/2). Selain membuat ratusan warga mengungsi, banjir kali ini juga viral di media sosial karena berwarna merah.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), banjir terjadi di 22 kelurahan yang tersebar di Kecamatan Pekalongan Barat, Pekalongan Utara, Pekalongan Selatan dan Pekalongan Timur.

Ribuan rumah warga di wilayah-wilayah tersebut terendam banjir dengan ketinggian 10 hingga 80 sentimeter. Selain itu, sebanyak 688 orang harus mengungsi ke sejumlah tempat pengungsian, seperti gedung kelurahan, gedung pertemuan, masjid dan sekolah.

Tak hanya merendam hampir semua wilayah di Kota Batik, banjir yang terjadi setelah hujan sejak Jumat malam (5/2) hingga Sabtu pagi (6/2) itu juga sempat menghebohkan media sosial. Sebab, di sejumlah wilayah, kondisi banjir berwarna merah.

Kondisi tersebut di antaranya terjadi di Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan. Air yang menggenangi permukiman warga dan jalan tampak berwarna merah pekat seperti genangan darah.

Selain di Kelurahan Jenggot, banjir berwarna merah juga tampak di wilayah Kelurahan Buaran, Kecamatan Pekalongan Selatan. Foto dan video yang menunjukkan kondisi permukiman dan jalan yang terendam banjir berwarna merah itu banyak diunggah warganet di media sosial sehingga viral.

Kepala BPBD) Kota Pekalongan, Saminta mengatakan, kondisi air yang berwarna merah tersebut disebabkan adanya obat pewarna batik milik warga yang bocor dan bercampur dengan genangan banjir.

"Setelah ditelusuri itu bukan dari limbah industri, tapi ada warga beli obat batik yang kemasan plastik dan bocor. Plastiknya dibuang begitu saja," kata Saminta saat dihubungi, Sabtu (6/2).

Menurut dia, air yang berwarna merah sudah berangsur jernih kembali setelah disedot menggunakan mesin penyedot limbah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) "Kami sedang mencari warga yang membuang plastik obat batiknya," imbuh Saminta.

Wakil Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid saat meninjau wilayah yang terdampak banjir mengatakan, banjir terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi. "Banjir terjadi karena hujan semalam luar biasa. Dampaknya merata di empat kecamatan. Semua terpantau banjir," ujarnya.

Menurut Aaf, bantuan logistik di antaranya nasi bungkus disalurkan untuk warga yang harus mengungsi di sejumlah tempat.

24884