Home Milenial Sekjen Kemenag Resmikan Gedung Wisma Muzdhalifah Asrama Haji

Sekjen Kemenag Resmikan Gedung Wisma Muzdhalifah Asrama Haji

Ambon, Gatra.com -  Gubernur Maluku Murad Ismail mendampingi Sekjen Kementerian Agama (Kemenag) RI, H. Nizar Ali meresmikan  Gedung Wisma Muzdhalifah Asrama Haji Transit Kota Ambon, Provinsi Maluku yang berlokasi di Jl Laksdya Leo Wattimena, Waiheru, Kota Ambon, Minggu (7/2).
 
Peresmian ditandai dengan pemukulan tifa dan penandatangan prasasti oleh Sekjen Kemenag Nizar Ali. Gedung berlantai lima, dengan kapasitas 114 kamar, dengan daya tampung sebanyak 560 jamaah haji, menelan biaya lebih dari Rp.61 miliar yang bersumber dari SBSN Kemenag RI tahun 2018. 
 
Selain dilengkapi fasilitas restaurant, asrama juga dilengkapi dengan aula pertemuan serta lift jumbo berdaya tampung 30 orang. "Usai peresmian ini, Gedung Wisma Muzdalifah Asrama Haji Transit Maluku  ditetapkan menjadi Embarkasi Haji Antara," kata Sekjen.
 
Keberadaan Wisma ini, manfaatnya pun akan sangat besar terhadap umat Islam di Kota Ambon dan Maluku termasuk umat selain agama Islam. "Karena gedung ini bisa dimanfaatkan untuk pertemuan keagamaan skala besar. Saya rasa inilah kekayaan luar biasa yang dipersembahkan untuk rakyat Maluku," ujar Sekjen.
 
Menurutnya, Embarkasi Haji Antara Maluku ini bisa ditingkatkan lagi statusnya menjadi Embarkasi Haji Full/penuh. Namun harus memenuhi 9 syarat. Dalam hal ini,  Sekjen hanya menyampaikan beberapa dari sekian syarat yakni, asrama haji harus mampu menampung 2 kloter jamaah haji dalam setiap hari keberangkatan. 
 
"Kalau sekarang  sudah mampu menampung 1 kloter.  Tinggal menambah gedung atau ruangan untuk 1 kloter lagi, agar statusnya berubah dari Embarkasi Antara menjadi Embarkasi Penuh. Dengan demikian, jamaah haji tidak perlu lagi melakukan transit penerbangan ke Makassar, Sulawesi Selatan. Namun, sudah bisa terbang dari Ambon menuju Jeddah, Arab Saudi," jelas Sekjen.
 
Persyaratan lain yang diamanatkan adalah landasan pacu yang memenuhi persyaratan penerbangan 3 ribu meter. "Itu standar penerbangan internasional untuk bisa di landingi pesawat berukuran besar seperti pesawat jenis Boeing 777, 747 atau Air Bus 420," jelas Nizar Ali. Dan ini di luar kewenangan Kemenag RI jika berkaitan dengan penambahan panjang landasan Bandara Internasional Pattimura Ambon," ujarnya.
 
Terkait hal itu, Sekjen  meyakini, Gubernur Murad Ismail telah membahasnya dengan Kementerian Perhubungan.  "Andaikan landasan pacu bandara telah selesai diperpanjang, maka tahap akhir adalah pelaksanaan verifikasi dari Arab Saudi. Jika sudah layak digunakan dari segi keamanan, maka tidak ada alasan untuk tidak menetapkan Asrama Haji Transit Maluku dari Embarkasi Haji Antara menjadi Embarkasi Haji Full," paparnya.
 
Pihaknya, kata Sekjen akan mendukung Pemda untuk mewujudkan embarkasi haji penuh ada di Maluku. "Yang jelas, kita akan mendukung. Maluku harus bisa, karena cukup strategis sebagai pintu gerbang wilayah timur Indonesia. Jadi, Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku Utara dan Ambon, bisa menjadi titik kumpulnya keberangkatan langsung ke Arab Saudi melalui Bandara Internasional Pattimura Ambon. 
 
Jamaah hajinya juga hanya menjalani karantina sehari untuk persiapan administrasi dan lainnya di dalam gedung ini. Dan Ini juga sudah ada koordinasi antara kami dengan Pemda,'" tandas Sekjen.
 
Pada kesempatan itu, Gubernur Maluku Murad Ismail dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih kepada Sekjen Kemenag RI H. Nizar pdan rombongan atas kedatangan mereka di Kota Ambon Maluku, untuk menghadiri sekaligus meresmikan Gedung Wisma Muzdalifah Asrama Haji Provinsi Transit Maluku.
 
"Atas nama Pemda beserta seluruh masyarakat Maluku, kami ucapkan terima kasih kepada Kemenag RI selmat datang kepada Bapak Sekjen Kemenag beserta rombongan di Kota Ambon, Maluku," ucapnya. 
 
Keberadaan asrama, sebut mantan Dankor Brimob Polri ini, merupakan suatu kebutuhan utama, karena menjadi salah satu pusat seluruh proses pelayanan ibadah haji kepada masyarakat. 
 
"Gedung Wisma Asrama Haji Transit ini juga merupakan salah satu upaya dalam memaksimalkan peran dan tanggung jawab pemerintah, memberikan pelayanan terbaik kepada calon jamaah haji di Maluku," kata Gubernur.
 
Ia pun menyampaikan   beberapa hal penting, khususnya bagi Kanwil Kemenag Maluku.
 
Adapun hal penting pertama adalah peresmian ini mesti dijadikan momentum para pimpinan dan jajaran Kanwil Kemenag Maluku untuk memperbaiki kinerja disiplin, peningkatan capaian kinerja, kelancaran pelayanan publik serta mampu membuat terobosan besar.
 
Kedua, peresmian Asrama Haji Transit ini, harus menginspirasi masyarakat dan Kanwil Kemenag Maluku beserta jajaran di Maluku, untuk terus melakukan konsolidasi dan evaluasi mengenai berbagai hal, terhadap pelaksanaan ibadah haji sehingga memberikan pelayanan terbaik kepada calon jamaah haji.
 
Ketiga, biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan gedung asrama haji transit ini cukup besar dan itu berasal dari uang rakyat yang dikelola oleh negara.
 
"Atas dasar ini, sudah seharusnya rasa memiliki bersama untuk memelihara dan merawat gedung asrama tersebut harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Gunakan gedung ini sebagaimana mestinya,"  imbau Gubernur. 
 
Tak lupa, Gubernur juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada tokoh pemuka dan majelis agama dari masing-masing agama, yang selalu memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi umat di Maluku, agar setiap pemeluk agama menjalankan ajaran agamanya dengan sebaik-baiknya, sehingga tercipta suasana kondusif di Maluku.
 
"Kami juga berharap para tokoh agama se-Maluku untuk selalu tanggap terhadap aspirasi masyarakat, karena pemuka agama adalah penyambung lidah umat. Mari kita bangun Maluku, dimana ulama dan majelis agama sebagai mitra pemerintah dalam menjalankan pembangunan nasional di bidang keagamaan," harap Gubernur.
 
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Maluku Jamaludin Bugis menyampaikan, Kemenag RI telah mengalokasikan anggaran lebih dari Rp.61 miliyar,  yang bersumber dari SBSN tahun 2018 untuk membangun Wisma Muzdhalifah Asrama Haji Transit Maluku, yang secara arsitektur, bangunan berlantai lima ini terlihat setara hotel berbintang tiga.
 
"Pembangunan Asrama Haji Transit Maluku, juga tidak lepas dari campur tangan Pemda dan dukungan penuh dari lembaga legeslatif DPRD  Maluku. Bukti keterlibatan Pemda dalam menunjukan komitmen kuat dapat dilihat dari pembebasan lahan seluas 5-6 hektar untuk pembangunan Asrama Haji Transit Maluku ini. Membuka dan mengalihkan akses utama jalan masuk ke lokasi asrama sepanjang 600 
meter," kata Jamaludin. 
 
Turut hadir dalam acara peresmian, Sekda Maluku Kasrul Selang, Forkopimda Maluku, Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI Thomas Pentury, Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury, Rektor Unpatti Ambon M.J. Sapteno, tokoh agama dan sejumlah pimpinan OPD Lingkup Pemprov Maluku 
250