Home Milenial Kocak, Barongsai Anakan Manfaatkan Panci, Ember dan Sutil

Kocak, Barongsai Anakan Manfaatkan Panci, Ember dan Sutil

Labuhanbatu, Gatra.com- Ada pemandangan kocak di jalan Jenderal Sudirman Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumut, Senin (8/2) sekitar pukul 12.50 WIB. Sejumlah bocah endatangi sejumlah rumah toko yang ada disana. Bukan untuk berbuat onar, bahkan tingkah mereka menjadi sebuah tontonan gratis, plus kocak. Mereka 'ngamen' menggunakan barongsai.

Mereka memanfaatkan momen masuknya perayaan Tahun Baru Imlek 2572 tanggal 12 Februari tahun 2021 mendatang. Barongsai itu mereka mainkan layaknya profesional. Bocah-bocah itu berbagi peran. Ada yang memainkan benda dibaluti kain layak ya seekor kepala berliuk-liuk, ada yang memegang gendang, ada yang berperan memukul rencengan dan ada pula yang mengipas pemain.

Namun, bahan yang dipergunakan mereka tidak layaknya barongsai beneran. Melainkan dari barang bekas, seperti ember, panci, sutil bekas bahkan potongan kerdus untuk mengipas.

Kesenian itupun dilakoni sejumlah anak non etnis Tionghoa. Maklum, karena alakadarnya, maka Tambur yang biasanya terbuat dari kayu dibentuk seperti gendang besar, tutupnya dilapisi dengan kulit, hanya mereka buat dengan ember plastik warna hitam.

Sama seperti Lhin-Lhin, alat musik yang terbuat dari tembaga berfungsi sebagai pengiring itupun dibuat mereka dengan sebuah panci bekas. Begitu juga dengan Jik-Jik, alat musik terbuat dari tembaga, bocah-bocah tersebut hanya menggunakan piring kaleng bekas.

Dengan bermodalkan alat-alat bekas tersebut, penampilan anak-anak ternyata mendapat sambutan hangat pemilik ruko. Sembari tertawa girang, pemilik ruko bahkan meminta mereka untuk masuk ke dalam, sembari memberikan sebuah amplop berwarna merah yang biasa disebut angpau.

Tidak hanya pemilik ruko, pengunjung yang ada disekitaran jalan Jenderal Sudirman Rantauprapat, juga menikmati aksi kocak mereka. Apalagi, sesekali pemegang kepala naga, sedikit kesulitan ketika ingin duduk di pundak rekan lainnya.

Seperti yang disampaikan Ahun (48), melihat aksi bocah-bocah itu, dia merasa terhibur. "Lucu, unik juga cara anak-anak itu. Ya, kita senang melihatnya, apalagi alat-alat musiknya sangat-sangat sederhana," akunya.

Namun sayangnya, saat gatra.com menghampiri sejumlah anak-anak itu, memilih diam dan berlari. Namun, seorang diantaranya mengaku mereka penduduk sekitaran Rantauprapat. "Orang belakang bang," ujarnya sambil berlari tertawa.

834

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR