New York, Gatra.com-Laporan bocornya sebuah dokumen rahasia PBB di hari Senin (8/2) menjelaskan bahwa selama ini Korea Utara mempertahankan dan mengembangkan program rudal nuklir dan balistiknya sepanjang tahun 2020. Tindakan ini tentunya melanggar sanksi internasional.

Dikutip Reuters, laporan dari Pengawas Independen menyebutkan Pyongyang memproduksi bahan fasil, memelihara fasilitas nuklir dan meningkatkan infrastruktur rudal balistiknya dan terus mencari bahan dan teknologi untuk program tersebut dari luar negeri.

Berdasarkan laporan PBB pada tahun lalu di parade militer, Korea Utara menampilkan sistem rudal balistik jarak pendek, jarak menengah, kapal selam dan antarbenua baru.

Meski tidak uji coba rudal nuklir atau balistik pada tahun 2020, Pyongyang dengan lantang mengumumkan persiapan untuk pengujian dan produksi kepala perang rudal balistik baru dan pengembangan senjata nuklir taktis.

Dalam laporan tahunan kepada komite sanksi Korea Utara Dewan Keamanan PBB, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Senin lalu, mengatakan bahwa pemerintah mulai melakukan pendekatan baru kepada Korea Utara, termasuk peninjauan penuh dengan sekutu "opsi tekanan yang sedang berlangsung dan potensi diplomasi untuk di masa depan."

Sebelumnya, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan mantan Presiden AS Donald Trump bertemu tiga kali pada 2018 dan 2019, tetapi gagal membuat kemajuan terkait seruan AS kepada Pyongyang untuk menyerahkan senjata nuklirnya dan tuntutan Korea Utara untuk diakhirinya sanksi.