Home Ekonomi Papdesi Anggap Wajar Refocusing Dana Desa 

Papdesi Anggap Wajar Refocusing Dana Desa 

Karanganyar, Gatra.com - Refocusing Dana Desa (DD) pada tahun ini bertujuan menopang kebutuhan warga desa terdampak pandemi Covid-19. Mengenai hal itu, Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) menganggapnya wajar.

"Sekitar delapan persen Dana Desa direfocusing untuk pemberdayaan warga di masa pandemi. Memang tahun ini, DD tidak difokuskan ke pembangunan fisik. Porsinya banyak terserap ke penunjang ekonomi masyarakat desa. Justru untuk padat karya, bisa menyerap 50 persen DD," kata Ketua DPC Papdesi Karanganyar, Tarso kepada Gatra.com, Rabu (10/2).

Belanja DD di bidang tersebut menguatkan program pembangunan keberlanjutan, terutama pengentasan kemiskinan. Program paling kentara pada Bantuan Langsung Tunai (BLT) bersumber DD atau BLTDD. Semua kebutuhan tersebut wajib tercatat dalam APBDes 2021. Hanya saja instruksi pemerintah pusat terkait percepatan penyerapan DD belum bisa dilakukan. Sebab, bantuan keuangan pemerintah pusat ke daerah itu belum ditransfer.

Tarsa yang juga Kepala Desa Harjosari, Karangpandan ini mengatakan DD di desanya diberikan ke 70 keluarga penerima manfaat (KPM). Tiap penerima berhak Rp300 ribu selama 12 kali hingga Desember.

"DD di Harjosari Rp860 juta. BLT sekitar Rp252 juta. Sisanya untuk padat karya. Enggak ditarget pembangunan fisik," katanya.

Sementara itu Pemerintah Desa Ngringo, Kecamatan Jaten memutuskan BLTDD dibagi satu orang per RT. Jumlah sasaran tidak bisa lebih dari itu karena Dana Desa terbatas jumlahnya.

“Ada 178 RT di 29 RW di Desa Ngringo. Berdasarkan kesepakatan bersama BPD, akhirnya dibagi satu orang per Rt. Enggak bisa lebih dari itu. Soalnya Dana Desa terbatas dan alokasinya bukan hanya untuk BLT saja,” kata Kepala Desa Ngringo, Widodo.

Pada tahun 2020 lalu, pemberian BLT ke warga, diakuinya, tidak merata. Di satu Rt bisa lebih dari seorang sedangkan Rt lainnya malah tidak mendapat. Padahal semua wilayah membutuhkan bantuan tersebut. Sehingga pada tahun ini, distribusinya satu orang per Rt dianggap paling adil. Jika dihitung, BLTDD Desa Ngringo pada tahun ini Rp640.800.000. Adapun Dana Desa sekitar Rp 1 miliar.

“Kalau semua dituruti untuk BLT. Dana Desa bisa habis. Padahal masih banyak kebutuhan penunjang di masa Pandemi Covid-19 yang harus dibiayai,” jelasnya.

348