Home Internasional Tim Kerahkan Drone Cari 204 Pekerja yang Hilang di Himalaya

Tim Kerahkan Drone Cari 204 Pekerja yang Hilang di Himalaya

Joshimath, Gatra.com - Tim penyelamat menerbangkan drone di dalam terowongan di Himalaya India untuk mencari 35 pekerja konstruksi yang diduga masih terperangkap sejak gelombang air dan puing-puing menyapu lembah gunung, yang menghancurkan bendungan dan jembatan.

Para pejabat menyebut sekitar 204 orang masih belum ditemukan sejak bencana hari Minggu di negara bagian utara Uttarakhand. Keanyakan dari mereka adalah pekerja di proyek pembangkit listrik tenaga air Tapovan Vishnugad atau di Rishiganga, bendungan yang lebih kecil yang tersapu banjir.

‘Sejauh ini tim penyelamat telah menemukan mayat 32 orang dari lereng gunung dan lebih jauh ke hilir sungai Dhauliganga,” kata polisi negara bagian, Dikutip AFP, Rabu (10/2).

Tim penyelamat difokuskan untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak di terowongan banjir yang terhubung ke proyek Tapovan 520 mw, dengan mengerahkan ekskavator berat untuk mengeluarkan air dan lumpur.

"Kami telah memasuki terowongan, tetapi belum bisa melampaui 120 meter. Ada air sampai ke atap," kata kepala polisi negara bagian, Ashok Kumar.

Juru bicara Polisi Perbatasan Indo-Tibet yang juga terlibat dalam aksi penyelamatan menyebut ada kekhawatiran bahwa mereka yang selamat dari banjir di dalam terowongan berisiko mengalami hipotermia, penurunan suhu tubuh yang berbahaya karena kondisi dingin.

“Sebuah drone dengan lima kamera dikirim ke dalam bentangan singkat terowongan pada hari Selasa, tetapi gagal menunjukkan ada pekerja,” kata seorang pejabat.

Banjir parah di hari yang cerah pada awalnya diperkirakan disebabkan oleh sebagian gletser di wilayah Nanda Devi ,yang pecah dan runtuh ke sungai Dhauliganga.

Para ilmuwan mengatakan kemungkinan besar ada longsoran salju yang disebabkan oleh mencairnya salju dalam cuaca yang lebih hangat, yang menyebabkan banjir bandang.

“Apa yang terjadi dalam peristiwa seperti ini adalah jika terjadi perubahan suhu secara tiba-tiba, salju segar di permukaan mulai mencair dan tergelincir karena suhu lingkungan yang lebih tinggi,” kata DP Dobhal, seorang ahli glasiologi.

Dia mengatakan gletser di daerah itu mengandung banyak puing dan ketika salju turun, mulai membawa serta puing-puing itu.

“Itu akhirnya menjadi sangat kuat, mengikis semua yang menghalangi jalannya,” katanya.

Sebuah tim ilmuwan yang dikirim ke daerah tersebut untuk mencari tahu apa yang memicu banjir di pegunungan yang sensitif secara ekologis tersebut, diperkirakan baru akan menyerahkan laporannya pada akhir minggu ini.

214

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR