Teheran, Gatra.com - Pengawal Revolusi paramiliter Iran memulai latihan pasukan darat di dekat perbatasan Irak, sebagaimana dilaporkan TV pemerintah, Kamis (11/2).

The Associated Press menyebut dalam laporan itu bahwa latihan tahunan yang dijuluki "nabi besar" itu sedang berlangsung di barat daya negara itu dan ditujukan untuk kesiapan dan penilaian pasukan.

Drone, helikopter akan digunakan dalam latihan tersebut. 

Dalam beberapa bulan terakhir, Iran telah meningkatkan latihan militernya ketika negara itu mencoba menekan Presiden Joe Biden atas perjanjian nuklir, yang menurutnya dapat dimasukkan kembali oleh Amerika.

Pada bulan Januari, Pengawal juga melakukan latihan dan meluncurkan rudal balistik anti-kapal perang ke sasaran simulasi di Samudra Hindia.

Seminggu sebelumnya, angkatan laut Iran menembakkan rudal jelajah sebagai bagian dari latihan angkatan laut di Teluk Oman, sebagaimana laporan media pemerintah, di bawah pengawasan kapal selam nuklir AS.

Itu terjadi setelah parade speedboat di Teluk Persia dan latihan drone besar-besaran di seluruh negeri.

Trump pada 2018 secara sepihak menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran, di mana Teheran telah setuju untuk membatasi pengayaan uraniumnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.

Ketika AS kemudian meningkatkan sanksi, Iran secara bertahap dan secara terbuka meninggalkan batasan kesepakatan pada pengembangan nuklirnya.