Home Kebencanaan Warga Terdampak Banjir Mulai Terjangkiti Penyakit

Warga Terdampak Banjir Mulai Terjangkiti Penyakit

Pati, Gatra.com - Sejumlah warga terdampak banjir di Desa Ngastorejo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah mulai terserang demam dan gatal. Pasalnya, banjir yang telah sepekan berlangsung itu, memiliki ketinggian antara 40-60 sentimeter di dalam rumah.

Kades Ngastorejo, Poniman mengatakan, banyak warganya yang mulai terserang berbagai penyakit, akibat genangan air yang tak kunjung surut. Mirisnya, belum ada bantuan obat-obatan selama wilayah tersebut terdampak bencana.

"Alhamdulillah, bantuan sembako dan makanan lainnya sudah banyak yang berdatangan. Namun untuk bantuan pemeriksaan kesehatan ataupun obat-obatan belum ada. Padahal banyak warga yang mulai terserang penyakit," ujarnya, Kamis (11/2).

Diakuinya, sementara ini belum ada warga yang mengungsi. Mereka kebanyakan memilih bertahan di dalam rumah masing-masing.

"Masih enggan mengungsi. Paling membuat papan-papan yang lebih tinggi di dalam rumah, untuk istirahat," jelasnya.

Sedangkan, lanjutnya, ketika ingin bepergian warga menggunakan perahu kayu. Hal ini dilakukan, karena genangan air cukup tinggi yang menutup akses jalan. Sehingga mobilitas warga dapat dilangsungkan jika mengendarai perahu.

"Tahun ini, salah satu banjir terparah di sini. Kalau hujan masih deras seperti sekarang, ya bisa berbulan-bulan baru surut," ungkapnya.

Sementara, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya menyebutkan, secara kumulatif ada sebanyak 43 desa di 6 kecamatan yang terendam banjir di Pati.

"Banjir disebabkan karena dibukanya pintu air Bendung Wilalung, sehingga air masuk ke Sungai Wulan di Kabupaten Kudus. Aliran Sungai Wulan selanjutnya masuk ke Sungai Silugangga atau Sungai Juwana di Pati meluap," jelasnya.

Terpisah, Bupati Pati Haryanto berharap agar Pemprov Jateng ataupun Pemerintah Pusat menormalisasi Sungai Juwana yang menjadi satu diantara biang banjir di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani.

"Permasalahan banjir di Kabupaten Pati yang semestinya bisa diurai. Karena persoalanya adalah luapan dari Sungai Juwana. Sawah seluas ribuan hektare yang siap panen juga kebanjiran, sehingga upaya meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya petani, di musim banjir dan pandemi ini menjadi terganggu," ungkapnya.

Imbuh Haryanto, Sungai Juwana merupakan pembuangan dari 26 anak sungai. Satu-satunya cara untuk mengatasi permasalahan banjir di Kabupaten Pati adalah normalisasi Sungai Juwana yang merupakan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), agar bisa dilaksanakan secara tuntas.

"Karena sudah ada DED (Detail Engineering Design)-nya, jadi sekiranya ada program nasional yang ditunda. Kami mohon untuk dipergunakan menuntaskan normalisasi sungai yang panjangnya 60 km ini," tuturnya.

247