Home Kebencanaan Toleransi Nyata, Saat Wanita Khusuk Salat di Gereja

Toleransi Nyata, Saat Wanita Khusuk Salat di Gereja

Kudus, Gatra.com - Warganet kembali dihebohkan sebuah unggahan di grup media sosial (Medsos) Facebook di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Pasalnya, postingan tersebut memajang gambar seorang wanita yang sedang salat di sebuah Gereja.

Sontak postingan di salah satu grup lokal di kabupaten berjuluk Kota Kretek itu, kebanjiran tanggapan dari netizen. Mayoritas warga jagat maya itu mengapresiasi dan menyebut, hal itu merupakan definisi nyata toleransi antar umat beragama.

Sosok wanita bermukena yang menjalankan ibadah salat di dalam Gereja tersebut adalah salah satu warga terdampak banjir yang mengungsi di aula Gereja. Selama banjir melanda wilayah Kudus, Gereja ini dijadikan satu diantara sekian posko pengungsian.

"Memang sejak 31 Januari lalu, Gereja Kristen Muria (GKMI) Tanjung Karang, Kecamatan Jati dijadikan posko pengungsian. Ada sebanyak 41 orang yang mengungsi di sini," kata Pendeta GKMI Tanjung Karang, Heru Himawan, Kamis (11/2).

Ia turut mengamini, jika foto yang menjadi buah bibir warga net itu, diambil di GKMI Tanjung Karang. Tepatnya diabadikan pada hari Rabu (10/2) petang. Saat itu, seorang pengungsi menjalankan ibadah salat Magrib di aula gereja.

"Benar adanya, foto kemarin. Dalam berbagi berkat, kita tidak harus memandang ras, suku, agama, maupun golongan. Kita terbuka dengan siapa saja, tidak memilah-milah," imbuhnya.

Terpisah, Kepala BPBD Kudus Budi Waluyo membeberkan, secara kumulatif ada sebanyak 858 warga terdampak banjir yang mengungsi, termasuk 41 orang yang berada di GKMI Tanjung Karang.

Sementara daerah yang terdampak banjir ada 13 desa yang tersebar di tiga kecamatan. "Warga terdampak bajir yang berada di pengunsian kita cek dalam kondisi baik. Semua kebutuhan bagi pengungsi juga aman," sambungnya.

649