Home Milenial Cerita Legenda Pulau Kemaro Tarik Perhatian Sandiaga Uno

Cerita Legenda Pulau Kemaro Tarik Perhatian Sandiaga Uno

Palembang, Gatra.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno tertarik untuk mengembangkan Pulau Kemaro, Palembang. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini berencana untuk memasukkan pulau seluas 30 hektar ini ke dalam program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Ketua Tim Pengembangan Pulau Kemaro, Syafri Nungcik mengatakan pihaknya telah melakukan pemaparan kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menjadikan Pulau Kamaro sebagai pusat wisata air di Kota Palembang, seperti Ancol.

"Dari hasil pemaparan tersebut, Pak Menparekraf Sandiaga Uno merespon baik rencana ini," katanya, Rabu (17/2).

Ketertarikan Sandiaga berawal dari legenda Pulau Kemaro tersebut yakni tentang saudagar kaya dari Tiongkok dengan putri raja pada masa Kerajaan Sriwijaya.

Menurutnya, legenda ini harus diperkenalkan sehingga dapat menarik wisatawan yang berkunjung ke Indonesia khususnya Palembang.

Karena itu, Menteri Sandiaga Uno pun berencana untuk mengunjungi langsung Pulau Kemaro. Bahkan, Sandiaga Uno pun berencana untuk menjadikan Pulau Kemaro ini seperti pulau yang ada di Korea dengan memasukkan dalam program KSPN, dengan begitu ada kucuran dana untuk pengembangan Pulau Kemaro.

Sejauh ini, Syafri mengaku sudah ada beberapa investor yang tertarik dalam pengembangan Pulau Kemaro. Namun, hingga saat ini Pemkot Palembang masih melakukan pembahasan terkait investasinya.

"Ada beberapa investor yang sudah melirik tapi kami masih membahas sistem investasinya," singkat Safri.

Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang berencana untuk menjadikan Pulau Kemaro sebagai tempat wisata air yang bakal menyaingi Ancol. Hal ini untuk mengenjot wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Palembang.

Untuk mewujudkan pusat wisata air di Pulau Kemaro dibutuhkan dana yang besar mencapai Rp 1,4 triliun. Karena itu, pihaknya berencana akan melibatkan forum CSR Angkasa Pura, Pelindo, Pusri, Pertamina, PLN dan investor lainnya.

473