Home Ekonomi Pemkab Dorong Ekonomi Kreatif agar Desa Wisata Mendunia

Pemkab Dorong Ekonomi Kreatif agar Desa Wisata Mendunia

Banyumas, Gatra.com – Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono terus mendorong agar desa wisata mempromosikan diri. Salah satunya dengan ekonomi kreatifnya. Ini dilakukan agar desa wisata di Banjarnegara dikenal secara nasional dan bahkan mendunia, sebagaimana Objek Wisata Dieng dengan Dieng Culture Festivalnya.

Usai berkunjung setelah Desa Wisata Gumelem pekan lalu, Bupati Banjarnegara mengunjungi industri Keramik Klampok dan pengembangan Desa Wisata Pagak, Kecamatan Purwareja Klampok, pertengahan pekan ini. Bupati Budhi didampingi Kepala Disparbud Agung Yusianto dan Direktur PT BPR BKK Mandiraja (Perseroda), Sri Hayati.

Desa Wisata Pagak dikenal dengan Kampung Kitiran. Berbagai paket wisata dengan potensi kerajinannya sejak 2017 sudah dipersiapkan, mulai dari paket wisata edukasi siswa (TK, SD, SMP, SMA), paket anak/sekolah, paket remaja, paket wisata jelajah desa wisata, paket live in desa wisata dan paket ramonan. "Pemuda Banjarnegara ini sangat kreatif, saya harap produknya selalu inovatif dan mendunia,” kata bupati, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/2).

Selanjutnya, jelajah berlanjut menuju penyulingan minyak atsiri. Minyak hasil penguapan (destilasi) yang diproduksi Desa Wisata Pagak kurang lebih ada sembilan macam seperti daun sirih, sereh wangi, cengkeh, pala, kayu putih, tanaman rempah (kunir, jahe, kencur).

Pasar minyak atsiri cukup bagus namun masih terkendala bahan baku. Kebutuhan pasar minyak daun sirih tiap bulan minimal 50 kilogram. Sementara, Desa Pagak baru bisa memenuhi separuhnya. "Saya berharap para petani bisa menanam jenis tanaman yang dibutuhkan oleh produsen atau penyuling, untuk menutup kekurangan stok bahan yang dibutuhkan apalagi harga beli penyuling sangat menggiurkan," kata Bupati.

Pengelola Desa Wisata Pagak, Pradikta Dimas mengatakan, bupati sempat menjajal paket jelajah desa dengan delman. Delman ini disediakan khusus sebagai alat transportasi tradisional yang disiapkan untuk wisatawan untuk jelajah desa.

Bupati juga sempat mencoba menganyam besek atau pithi yang biasanya digunakan sebagai wadah getuk goreng. Bagi orang yang mahir, satu besek bisa diselesaikan dalam waktu semenit. "Untuk wisatawan yang menginap kami siapkan paket jelajah desa dengan mengendarai delman ratu (rawa lutung) sambil menikmati,” ucap Dimas.

Dalam rangkaian perjalanannya Bupati Budhi juga sempat menyambangi rumah produksi kerajinan anyaman bambu milik Rohman, berbagai kerajinan bambu diproduksi seperti model bumbung, besek modifikasi, souvenir kapal, dan model lainya yang ternyata pemasarannya sudah tembus hingga pasar asia tenggara.

“Ini namanya buser pak (bumbung serbaguna) bisa untuk wadah nasi sebagai pengganti nasi box, wadah batik, wadah sarung dan lainya,” ucap Sudarwo, Kepala Desa Pagak yang menjadi guide dalam rangkaian perjalanan ini.

Perjalanan keliling desa berakhir di Pendopo Wakata (Wisata Kampung Kitiran) Rawa Lutung sambil beramah tamah dengan bupati. Dalam kesempatan itu, bupati berpesan agar di masa pandemi Covid-19 ini masyarakat harus tetap optimis dan semangat berkarya. “Hidup rukun dan taat pada aturan pemerintah. Supaya negara kita tenteram dan gemah ripah loh jinawi,” kata Bupati Budhi.

274