Home Ekonomi BSI Diminta Proaktif Edukasi Masyarakat Soal Ini

BSI Diminta Proaktif Edukasi Masyarakat Soal Ini

Calon gubernur (cagub) Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru.(Dok. Tim media/re1)">

Palembang, Gatra.com - PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk Regional Office III Palembang diminta dapat memberikan edukasi kepada masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) terkait dengan manfaat ekonomi kerakyatan secara syariah.

Itu disampaikan Gubernur Sumsel, Herman Deru saat menerima audinesi Region CEO PT BSI Tbk Regional Office III Palembang, Dedy Suryadi Darmawan. “Masyarakat kita tentu membutuhkan pencerahan atau edukasi, bagaimana konsep yang dijalankan dari Bank Syariah. Terutama dalam rangka membangun ekonomi kerakyatan secara syar’i,” ujarnya di Palembang, Kamis (18/2).

Menurutnya, pemerintah provinsi setempat pun menyambut baik kahadiran BSI di Bumi Sriwijaya. Mengingat 90 persen dari sekitar 85 juta penduduknya beragama Islam. Keberadaan komunitas muslim yang besar tersebut tentu menjadi pangsa pasar strategis dalam pengembangan perbankkan syariah di wilayahnya.

“Kehadiran BSI di Sumsel ini utamanya bagi pelaku ekonomi dan pelaku usaha muslim sangat memberikan harapan, karena Sumsel orangnya taat azas. Orang Sumsel fanatik agamanya, tapi patuh dengan aturan negara,” katanya.

Ke depan, BSI diharap dapat memberikan kontribusinya dalam pelaksanaan jalannya program pemerintah daerah, seperti memberikan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat sekitar. Salah satunya CSR berupa signal internet di sekitar area pelayanan sebagai upaya dalam membantu masyarakat yang menjalankan usaha melalui jaringan internet, termasuk membantu para anak didik yang belajar secara daring.

“Ke depan ini ada Festival Anak Soleh se-Indonesia yang akan digelar di Sumsel. Saya harap juga BSI dalam memberikan kontribusinya selain memberikan edukasi pada masyarakat kita,” ujarnya.

Dibeberkannya, luasnya wilayah Sumsel tentu menjadi tantangan bagi BSI dalam mensosialisasikan ke masyarakat yang ada di kabupaten dan kota. Namun, ia yakin hal itu tidak jadi masalah karena kondisi infrastruktur jalan di Sumsel sudah rampung diperbaiki.

Karena itu, sambungnya, BSI juga diminta dapat menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, terutama dalam menjawab kebutuhan masyarakat tanpa harus mematikan bank syariah yang dimiliki oleh daerah.

“Pemprov Sumsel memiliki berbagai program, seperti Bank Wakaf Mikro, Program Rumah Tahfidz, dan memiliki ribuan pondok pesantren yang tersebar di 17 kabupaten dan kota. Itu juga menjadi bagian tanggung jawab dari BSI,” katanya.

Sementara itu, Region CEO PT Bank Syarih Indonesia Tbk Regional Office III Palembang, Dedy Suryadi Darmawan, menambahkan pada 21 Januari 2021 lalu Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah resmi bergabung atau marger.

Untuk di wilayah Sumatera, lanjutnya, membawahi enam provinsi. Mulai dari Sumatera Barat hingga Lampung dengan kantor wilayah yang berpusat di Ibu Kota Sumsel, yakni Palembang. “Kantor utama ada di Jala Rivai Palembang. Saat ini kita telah memiliki 30 cabang di seluruh daerah di Sumsel,” ujarnya.

Dijelaskannya, saat ini aset BSI sekitar Rp 140 triliun dan menjadi yang terbesar karena itu pihaknya optimis BSI bisa mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia. “Ya, termasuk di Sumsel sebagai alternatif bagi masyarakat,” katanya.

205