Home Milenial KKN Misi Khusus Ajak Masyarakat untuk Konservasi Lingkungan

KKN Misi Khusus Ajak Masyarakat untuk Konservasi Lingkungan

Semarang, Gatra.com- Kelompok Kuliah Kerja Nyata Mandiri Misi Khusus Dari Rumah Prodi Biologi, mengadakan konservasi Lingkungan melalui  webinar yang diadakan pada Selasa (16/2/20).

Muhammad A'tourrohman Koordinator kelompok  KKN menyampaikan, bahwa acara webinar diadakan sebagai peringatan World Wetlands Day yang diadakan setiap tanggal 2 Februari.

"Kami datangkan narasumber yang sangat berpengalaman di bidang lingkungan, harapannya semoga acara webinar lingkungan  dapat menambah pengetahuan baru tentang kehidupan, " kata Muhammad A'tourrohman

Eko Purnomo selaku Dosen Lingkungan UIN Walisongo menyampaikan banyak sekali potensi, peluang, serta pemanfaatan yang dapat diperoleh dari lahan basah. Hal tersebut menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat baik dari lahan basah alami seperti rawa, hutan bakau, lahan gambut maupun dari lahan basah buatan seperti waduk, kolam, situ, bendungan.

"Potensi lahan basah di Indonesia sangatlah luas yaitu sekitar 35-50 juta ha dan pemanfaatannya baru sekitar 13-15 juta ha. Padahal jika dapat dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat, misalnya untuk pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan juga sebagai objek pariwisata itu dapat memajukan perekonomian," tutur Eko Purnomo saat menyampaikan materi.

Pembahasan berbeda juga dilontarkan oleh Endah Sulistiyowati selaku Akademisi dan Praktisi Konservasi Botani yang menyampaikan, bahwa Negara Indonesia dikenal sebagai Negara megabiodiversity. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan tercatat sebagai Negara kedua di dunia dengan biodiversitas paling tinggi setelah Brazil.

"Indonesia itu sangat kaya akan flora maupun fauna. Biodiversitas flora di Indonesia yang paling tinggi berada di pulau Jawa karena banyak penelitian yang dilakukan di Jawa," kata Endah Sulistiyowati. Acara webinar lingkungan dilanjutkan sesi tanya jawab dan diskusi antara peserta webinar.

220