Home Kebencanaan Disebut Makamkan Anjing, Relawan Covid Geruduk DPRD Bantul

Disebut Makamkan Anjing, Relawan Covid Geruduk DPRD Bantul

Bantul, Gatra.com - Ratusan relawan penanganan Covid-19 mendatangi DPRD Bantul, Senin (22/2). Mereka keberatan atas ucapan anggota dewan dari Partai Bulan Bintang, Supriyono, yang mengatakan proses pemakaman korban Covid-19 seperti memakamkan anjing.

"Sekarang ini apa-apa di-Covid-kan. Baru operasi kanker payudara di-Covid-kan. Bahkan pemakaman korban seperti memakamkan anjing, digelontorkan begitu saja," kata Supriyono dalam video yang viral sejak Minggu (21/2) malam.

Supriyono juga menuduh penanganan Covid-19 adalah proyek Dinas Kesehatan dan menguntungkan sejumlah pihak. Pernyataan dalam video itu dilontarkan saat acara pernikahan di Kulonprogo, DIY, Sabtu (20/2).

Atas pernyataan ini, relawan pun terima. Pasalnya selama pandemi ini mereka menjalankan pemakaman korban Covid-19 sesuai prosedur.

"Tuduhan ini adalah proyek juga melukai hati relawan yang seihklas hati bekerja membantu penanggulangan pandemi," kata Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Bantul, Waljito.

Selain mengadukan Supriyono, Waljito yang mewakili relawan meminta pimpinan DPRD Bantul untuk mengklarifikasi pernyataan tersebut.

Relawan juga memberi waktu kepada Supriyono selama 24 jam untuk melakukan klarifikasi dan meminta maaf secara terbuka di media massa.

"Jika hal ini tidak dilakukan, kami akan mendesak Polda DIY untuk memproses kasus ini karena ada dugaan pernyataan yang bersangkutan sudah melakukan penghasutan yang kontra penanganan Covid-19," kata Waljito.

Saat ditemui, Wakil Ketua DPRD Subhan Nawawi mengatakan hari ini sudah meminta Badan Kehormatan Dewan (BKD) untuk memanggil dan mengklarifikasi pernyataan Supriyono.

"Soal apa sanksi atas pernyataannya, kita tunggu proses klarifikasi. Tapi yang pasti hari ini kita minta beliau datang atau jika tidak bisa besok kita minta hadir," kata Subhan.

Subhan menyatakan prihatin atas pernyataan Supriyono. Pasalnya sebagai pejabat publik Supriyono semestinya tak memberi pernyataan seperti itu terutama di masa penanganan Pandemi Covid-19.

Menurut Subhan, pernyataan itu menyinggung para relawan yang sudah berkerja dan berkorban mati-matian dalam menangani korban Covid-19. Seharusnya, kata dia, keberadaan dan kerja keras relawan diapresiasi dan diberi dukungan.

337