Home Info Sawit Perdana, Riau Jadi Provinsi Santripreneur Berbasis Sawit

Perdana, Riau Jadi Provinsi Santripreneur Berbasis Sawit

Pekanbaru, Gatra.com – Besok menjadi titik awal pergerakan santri di Indonesia menjadi satri sawit. Staf Khusus Wakil Presiden RI, KH. Imam Aziz akan melaunching peluncuran perdana santripreneur berbasis sawit itu, di Riau.

“Riau kita jadikan titik start kegiatan lantaran Riau adalah provinsi dengan luas kebun kelapa sawit di Indonesia,” ujar Ketua Harian PBNU ini dalam siaran pers yang diterima Gatra.com , Selasa 923/2).

Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPP-Apkasindo) yang mengemas acara langsung dan dibarengi virtual zoom itu di kawasan Sudirman Pekanbaru. Protokol kesehatan pun diterapkan dengan ketat, semua peserta harus lolos pemeriksaan antigen.

Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Medali Emas Manarung mengurai kalau acara yang berlangsung selama dua hari, 24-25 Februari 2021 itu akan dihadiri oleh pengurus pondok pesantren yang tersebar di 11 kabupaten kota di Riau, pengurus Apkasindo, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau, Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Dinas Koperasi Provinsi Riau, GAPKI Riau, Akademisi, Aliansi BEM se-Riau, Himpunan Alumni Pesantren Riau, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Forum Mahasiswa Sawit Indonesia (Formasi-Indonesia) dan Ketua PBNU Riau, T Rusli Ahmad.

“Di antara pengurus DPW Apkasindo dari 22 provinsi penghasil sawit yang hadir secara virtual, Ketua Dewan Pembina DPP Apkasindo, Moeldoko, yang juga Kepala Kantor Staf Presiden akan memberi arahan,” terang lelaki 48 tahun ini.

Sepanjang helat kata kandidat doktor lingkungan Universitas Riau ini, sederet pemateri juga akan hadir secara virtual untuk membahas kebijakan dan program. Mulai dari Dirjen Perkebunan, Direktur Utama BPDP KS, Kementerian Agama RI, Komisi IV DPR RI, dan Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah FEB UI akan menjadi pemapar.

Lantas di hari kedua, teknis pembibitan dan hilirisasi juga akan disampaikan oleh Tim Agronomis Apkasindo, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), PT. Damimas Sejahtera dan puncaknya kunjungan lapangan ke Pusat Pembibitan Sawit dan Kebun peserta Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di kawasan Tapung, Kampar, Riau.

“Output kegiatan ini adalah gimana supaya terbentuk jiwa enterpreneur berbasis sawit di kalangan para santri dan terjalinnya jejaring dalam mendukung paduserasi percepatan PSR, khususnya dalam hal penyediaan bibit kelapa sawit siap tanam, termasuk kegiatan perkelapasawitan lainnya lah. Nah setelah dari Riau, kita akan lakukan hal yang sama ke provinsi penghasil sawit lainnya. Bertahaplah,” ujarnya.

Lebih jauh Gulat cerita, cikal bakal hadirnya program santripreneur berbasis sawit ini bermula dari menengok keberadaan pesantren di sekitar perkebunan kelapa sawit. “Kenapa enggak kita libatkan mereka di sawit, di PSR misalnya. Kita hadirkan santripreneur berbasis sawit untuk mendukung percepatan PSR,” Gulat mengenang.

Toh kata Gulat, santripreneur ini juga akan mendukung kebijakan dan program pemerintah Republik Indonesia dalam pembangunan ekonomi bangsa di pusaran Masyarakat Ekonomi Asia (MEA).

Alhasil kata Gulat, cerita ini sampai ke telinga Wakil Presiden Ma’ruf Amin dengan mengatakan,"Pemerintah menyambut baik program pengembangan potensi santripreneur berbasis UKMK sawit sebagai bagian dari upaya pengembangan ekonomi sektor riil pesantren di daerah sawit," katanya waktu melaunching program itu pertama kali secara daring dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Oktober tahun lalu.

Oleh launching tadi, Apkasindo sebagai asosiasi petani sawit terbesar di Indonesia kata Gulat sangat berkepentingan agar program pemerintah pada sektor kelapa sawit rakyat ini terlaksana dengan baik, sebab nilai strategisnya sangat tinggi.

“Setelah dapat arahan dari Ketua Dewan Pembina, audiensi dengan Wakil Presiden dan Menteri Pertanian, kami berkewajiban melakukan pendampingan intensif terhadap program pengembangan potensi santripreneur berbasis sawit ini,” katanya.

Puncaknya DPP Apkasindo bersama BPDPKS dan Himpunan Alumni Pondok Pesantren se Riau menggelar workshop dengan tema “Pemberdayaan UKMK Pondok Pesantren di Perkebunan Sawit Melalui Kegiatan Pembibitan Guna Mendukung Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dan Santriprenuer”.

Gubernur Riau, Syamsuar mengaku sangat senang dengan terlaksananya santripreneur ini. Dia jadi teringat waktu menjadi salah seorang narasumber di launching santripreneur UMKM berbasis Sawit itu.

"Potensi Ponpes di Riau yang rata-rata berada di sekitar perkebunan sawit, sangat besar untuk terlibat dan ikut sejahtera dari industri sawit yang ada. Saya sangat mendukung ini," katanya.


Abdul Aziz

725