Home Kesehatan Alasan Pemerintah Siapkan Prioritas Penerima Vaksin

Alasan Pemerintah Siapkan Prioritas Penerima Vaksin

Karanganyar, Gatra.com - Bukan tanpa alasan tenaga kesehatan dan pelayan publik mendapat prioritas menerima vaksin Covid-19. Sebab, mereka dinilai paling rentan tertular virus tersebut.

Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo dalam kunjungannya di RSUD Karanganyar, Rabu (24/2). 

“Bukan mentang-mentang nakes itu teman saya, lalu didahulukan. Sebab, nakes yang melakukan kontak dengan pasien, paling rawan tertular,” kata Yulianto,  saat menyaksikan vaksinasi tahap kedua bagi petugas pelayan masyarakat dari berbagai instansi serta awak media di Karanganyar.

Ia menyebut sekitar 170 ribu nakes di Jawa Tengah, mayoritas sudah divaksinasi sejak tahap pertama. Mengenai pelayan masyarakat yang mendapat prioritas selanjutnya, ia menyebut alasannya sama. Yakni rentan tertular. 

Mereka yang disebut pelayan masyarakat seperti TNI, Polri, ASN, perangkat desa, karyawan BUMN/BUMD, anggota legislatif hingga awak media. Sedangkan kelompok risiko selanjutnya lansia.

“Lansia yang tertular sekitar 10 persen. Tapi tingkat kematian akibat Covid-19 dari kelompok ini mencapai 50 persen. Itulah mengapa lansia juga prioritas. Namun saat ini, vaksinasi kepada lansia baru dikerjakan di ibu kota provinsi,” katanya.

Masyarakat tidak perlu cemas luput dari pemberian vaksin. Di Jawa Tengah telah disiapkan 24,5 juta dosis yang diberikan secara bertahap sampai akhir tahun ini. Di tahap kedua pada Februari-Maret, sebanyak 5,2 juta dosis vaksin telah didistribusi ke 35 kabupaten/kota. Tahap ketiga diprediksi mulai April.  

Yulianto mengatakan, para penerima vaksin haruslah telah berusia 18 tahun. Ia tidak menganjurkan pemberiannya ke usia dibawah itu.

“Karena anak-anak antibodinya masih bagus. Tidak perlu divaksin,” jelasnya.

Berdasarkan pencermatannya, tidak ditemukan kejadian luar biasa usai vaksinasi Covid-19. Keluhan penerima vaksin masih sebatas psikologis.

“Tidak ada KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) berat. Lebih ke individual seperti merasa lapar, mengantuk dan nafsu meningkat. Itu individual sekali,” jelasnya.

Sementara itu dalam kunjungannya di RSUD Karanganyar, Yulianto juga menyaksikan alur vaksinasi sejak calon penerimanya diskrining sampai selesai evaluasi.

269