Home Ekonomi Pascapandemi Bisnis Logistik Diyakini Tetap Menjanjikan

Pascapandemi Bisnis Logistik Diyakini Tetap Menjanjikan

Jakarta, Gatra.com – Ketua Asosiasi UMKM Indonesia, Muhammad Ikhsa Ingratubun, menilai bahwa salah satu sektor bisnis yang menggembirakan di era pandemi Covid-19 adalah bidang logistik atau jasa pengiriman.

"Usaha yang paling menggembirakan di saat pandemi sebenarnya adalah usaha logistik," kata Ikhsan dalam webinar bertajuk "Idustri Logistik Penopang UMKM Naik Kelas di Masa Pandemi" pada Rabu (24/2).

Sektor logistis ini berkembang karena, di antaranya semakin banyaknya UMKM yang menggunakan jasa logistik, ditambah semakin baiknya layanan logistik, yakni pengiriman semakin cepat dan murah.

Selain itu, peralihan ke pemasaran digital juga cukup signifikan pada sektor logistik sehingga bisnis logistik sangat menjanjikan pada saat pandemi Covid-19. Logistik juga menunjang UMKM naik kelas.

"UMKM bisa naik kelas karena logistik? It is yes. Kita bangga ya, kami senang bahwa punya pilihan macam-macam terkait dengan pengiriman atau usaha-usaha logistik. Kalau ini bisa terselenggara dengan terintegrasi pergudaganan, saya kira bagus," ujarnya.

Ikhasan bahkan menyampaikan, sektor logistis akan tetap menjanjikan jika pandemi Covid-19 ini berakhir, sehingga tidak heran banyak bermunculan perusahaan logistik, seperti di antaranya SiCepat.

"Nah, jadi dari pengamatan kami bahwa bisnis logistik ini di masa panedemi, baik yang melalui digital dan tidak itu meningkat, sangat meningkat, dan ini bisnis yang sangat menjanjikan ke depan," ucapnya.

Adapun yang menjadi kunci dalam bisnis logistik, lanjut Ikhasan, ada 3 faktor yang sangat menentukan. Pertama, kepercayaan kepada perusahaan logistik, kedua; kecepatan pengiriman, dan ketiga; biaya murah.

"Apabila bisnis logistik ini bisa menjawab ketiga hal tersebut, maka pasti dia lead di dalam bisnis logistik di Indonesia, terutama dari sisi kita yang UMKM yang hampir setiap saat kita melakukan pengiriman," katanya.

Sementara itu, Chief Commercial Officer SiCepat Ekspres, Imam Sedayu, mengungkapkan, jasa pengiriman melalui pihaknya terus meningkat. Saat ini, order per harinya mencapai 900 ribu.

Menurutnya, ini tidak terpengaruh pandemi karena order sebelum pandemi hannya 300 ribu per hari. "Saya bilang tidak ada impact Covid, karena pada awal kita hanya 300 ribu per hari, saat ini sudah 900 ribu per hari," ucapnya.

Peningkatan ini juga karena SiCepat melakukan akselerasi bisnis untuk mendukung UMKM dan pihak-pihak lain yang menggunakan jasa logistik di Indonesia. Akselerasi di antaranya melakukan pembenahan IT serta bersinergi dengan UMKM agar mau berjualan di berbagai marketplace.

"Kita juga punya tim yang me-manage teman-teman UMKM di Indonesia. Jadi setiap ada kendala IT, kita kirim satu tim untuk bantu mereka," katanya.

Pihaknya juga melucurkan berbagai produk layanan yang menyasar kaum milenial. "Nama-nama produknya lebih ke milenial, ada Halu, Gokil, kita lihat segmen pasar terbesar di Indonesia, yang berbelanja online sekarang ada di sana, ini perlu diedukasi sehingga bisa edukasi orangtua dan adik-adiknya."

Adapun ikhwal kecepatan dan biaya yang kian murah, lanjut Imam, tidak terlepas dari infrastruktur jalan, khususnya tol yang telah dibangun pemerintah. Saat ini, Pulau Jawa sudah mulai terintegrasi. Begitupun Pulau Sumatera.

"Di situ kan ada transportation cost yang bisa rejust, yang awalnya via udara, sekarang via darat," katanya.

Asisten Deputi Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok Kementerian Koperasi dan UKM, Ari Anindya Hartika, menyampaikan, pihaknya tengah membangun satu basis data atau databes tunggal UMKM Indonesia.

"Saat ini, untuk UMKM tersebar di 18 kementerian/lembaga. Jadi kami sedang berkoordinasi dengan kementerian/lembaga yang lain untuk menyiapkan data-data. Kita sedang mengumpulkan data UMKM supaya bisa jadi satu, tidak tersebar di mana-mana," ungkapnya.

198